Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengingatkan pemerintah mewaspadai potensi banjir barang impor dari Cina, menyusul kesepakatan penurunan tarif resiprokal Indonesia ke Amerika Serikat (AS) menjadi 19 persen.
Pasalnya, pengenaan tarif yang signifikan terhadap Cina oleh AS berpotensi meningkatkan ancaman dumping barang dari Cina ke negara selain AS, termasuk Indonesia.
Ketua Umum APINDO, Shinta Kamdani, menilai efek domino dari kebijakan dagang ini bisa memunculkan tantangan baru bagi industri dalam negeri.
“Hubungan sama Cina, kita mesti berhati-hati kalau kita tarifnya rendah. Dumping-nya ini, lho,” kata Shinta usai pertemuan bersama pemerintah dan pelaku industri di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (21/7).
Menurut Shinta, pemberlakuan tarif tinggi AS terhadap produk asal Cina mendorong produsen di negara tersebut mencari pasar alternatif lain, termasuk Indonesia. Hal ini meningkatkan risiko dumping, yakni praktik menjual barang dengan harga sangat murah dan itu dapat merusak pasar lokal.
APINDO menekankan pentingnya pemerintah menjaga keseimbangan melindungi industri dalam negeri.
Selain risiko dumping, masuknya investasi asing juga perlu ditelaah agar tidak menimbulkan persaingan tidak sehat dengan pelaku usaha domestik.