Jakarta, FORTUNE - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, mengatakan aksi boikot tersebut akan menimbulkan efek berantai yang luas. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah turun tangan untuk mengantisipasi dampak dari aksi boikot terhadap produk yang dianggap pro-Israel.
"Pemerintah harus hadir dalam membaca atau melihat situasi dan kondisi. Perlu ada langkah-langkah yang relevan dan adaptif oleh pemerintah dalam membaca situasi dan kondisi,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11).
Kendati belum signifikan, kata Roy, aksi boikot produk pendukung Israel bisa mempengaruhi penjualan ritel pada kisaran 3-4 persen.
Menurutnya, jumlah tersebut merupakan hasil dari aksi boikot yang masif digaungkan selama sepakan terakhir.
“Data itu tidak cepat, karena kita harus mengumpulkan data yang di toko dan yang diinventaris, jadi dari waktu hampir satu minggu ini,” ujarnya.