Jakarta, FORTUNE - Jauh sebelum menduduki kursi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia tidak pernah bercita-cita berkarier dalam pemerintahan.
Jangankan menteri, pada awalnya, ia bahkan tidak bermimpi menjadi pengusaha—karier yang membuka jalannya menuju bagian dari kabinet. Lantas, apa cita-citanya di masa lalu?
“Kalau ditanya cita-cita, karena saya hidup di terminal, [kan] sering dipukul polisi. Jadi saya ingin jadi tentara,” katanya.
Tapi, karena persyaratan tinggi badan, ia tidak bisa mewujudkan cita-citanya yang satu itu. Yang pada akhirnya membawanya menjadi pengusaha. Salah satu faktor yang mendorongnya terjun sebagai pebisnis adalah kondisi keluarganya yang penuh keterbatasan.
Di bangku kuliah, ia terpaksa harus mencari pendapatan dengan menjadi loper koran serta membantu mendorong gerobak-gerobak di pasar. “Karena tidak ada keluarga di Jayapura [tempat berkuliahnya], tinggal di asrama. Yang penting bisa makan, jadi lakukan apa saja,” jelasnya saat berbicara pada forum Fortune Indonesia Summit 2023, Rabu (15/3).
Untuk mengenyam bangku kuliah pun, ia harus mengarungi kapal perintis—bersama ayam dan kambing—ke Jayapura dari Fak-Fak selama dua minggu.
“Tiba di Jayapura, kampus sudah tutup [hampir semua] pendaftarannya. Telat daftar. [Salah satunya] Uncen [Universitas Cenderawasih]. Yang bisa terima cuma satu aja, STIE Port Numbay, yang di Google pun tak ada,” katanya.