Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pemangkasan bandara internasional dari 34 menjadi 17 lokasi akan membuat anggaran pariwisata lebih efisien hingga 20 persen.
Menurutnya, pemangkasan jumlah ini justru akan membuat promosi Kemenparekraf bisa lebih terfokus ke destinasi-destinasi prioritas. “Dengan adanya fokus di lima destinasi yang super prioritas yang kita tawarkan paket-paket yang akan lebih mendorong kunjungan wisatawan tersebar di seluruh wilayah Nusantara,” katanya di Jakarta, Senin (6/5).
Sandiaga mengungkapkan, aturan ini bisa melindungi penerbangan internasional pascapandemi, dengan menjadikan bandara sebagai hub (pengumpan) internasional di negara sendiri. Pemerintah akan bisa lebih fokus ke segelintir bandara utama yang menjadi pintu masuk utama wisman, seperti di Bali, Batam, dan Jakarta.
“Ada (juga) lima destinasi superprioritas, semuanya sudah terlayani bandara internasional seperti Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang di Manado,” kata Sandiaga.
Dengan konsep hubs and spokes, pemerintah bisa lebih meningkatkan efisiensi, menambah jumlah wisman, mengurangi beban biaya, bahkan meningkatkan efektivitas penerbangan internasional di Indonesia.