Jakarta, FORTUNE - Ribuan orang tewas dan sedikitnya 10.000 lainnya hilang di Libya akibat banjir bandang yang disebabkan oleh Badai Daniel di Laut Mediterania yang merobohkan bendungan, serta menyapu bersih bangunan dan seperempat wilayah pesisir timur kota Derna, Libya.
Laporan Reuters yang dikutip Rabu (13/9) menyatakan seorang petugas medis senior di Derna mengungkap lebih dari 2.000 orang tewas. Sementara itu, seorang pejabat Libya timur memperkirakan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 5.000 jiwa.
Di Derna, sebuah kota berpenduduk sekitar 125.000 jiwa, dampak banjir bandang telah menyebabkan lingkungan sekitar hancur, gedung-gedung tersapu air, dan atap mobil-mobil terbalik di jalan-jalan yang tertutup lumpur dan puing-puing akibat aliran deras setelah bendungan jebol, demikian Reuters.
Direktur Rumah Sakit Wahda, Mohamad al-Qabisi, mengatakan 1.700 orang meninggal di salah satu dari dua distrik di kota tersebut, dan 500 orang meninggal di distrik lainnya.
Tidak terhitung banyaknya mayat yang tergeletak di koridor rumah sakit. Ketika semakin banyak jenazah yang dibawa ke rumah sakit, orang-orang turut berdatangan untuk mencoba mengidentifikasi anggota keluarga yang hilang.
“Mayat-mayat tergeletak di mana-mana – di laut, di lembah, di bawah bangunan,” kata Menteri Penerbangan Sipil setempat, Hichem Abu Chkiouat kepada Reuters melalui sambungan telepon.