Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) menjual kepemilikan obligasi pemerintah di pasar sekunder untuk meningkatkan upayanya mengurangi kelebihan likuiditas di sistem keuangan.
Mengutip Bloomberg, Direktur Eksekutif Manajemen Moneter BI Edi Susianto mengatakan langkah itu dilakukan dengan melepas surat utang senilai Rp390 miliar (US$36,4 juta) dalam transaksi langsung pada Senin (18/7). Ke depan, bank sentral berencana menjual lebih banyak surat berharga negara (SBN) untuk mendukung normalisasi likuiditas rupiah.
"Tujuannya untuk menyerap ekses likuiditas di pasar keuangan sehingga dapat memperbaiki kondisi supply-demand baik di pasar uang maupun di pasar SBN,” kata Edi Susianto.
Sebagai informasi, hingga saat ini BI menjadi salah satu bank sentral yang mengerem kenaikan suku bunga untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam menghadapi kenaikan inflasi dan melemahnya mata uang.
Penjualan obligasi dapat membantu mengulur waktu bagi bank sentral yang akan mengumumkan kebijakan mengenai suku bunga utamanya pada Kamis pekan depan. Berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg, delapan belas dari 25 ekonom masih melihat tingkat suku bunga bertahan pada rekor terendah 3,5 persen, sementara sisanya mengharapkan kenaikan 25 basis poin.