Seoul, FORTUNE - Tingkat pengangguran di Korea Selatan (Korsel) dilaporkan meningkat pada Oktober. Tercatat angka orang-orang yang tidak bekerja di negara itu meningkat menjadi 3,2 persen dari 3 persen pada September.
Sebelumnya, sejumlah ekonom memprediksi kenaikan angka pengangguran hanya mencapai 3,1 persen. Dilansir dari Al Arabiya pada Rabu (10/11), kenaikan kali ini menandai peningkatan selama delapan bulan berturut-turut.
Kondisi pandemi Covid-19 yang diikuti dengan berbagai aturan pembatasan membuat banyak bisnis harus ditutup. Dalam beberapa waktu ke depan, pelonggaran sosial diharapkan dapat dilakukan.
Sejak awal November, Korea Selatan telah melonggarkan pembatasan sosial dan memberlakukan paspor vaksin di sejumlah tempat berisiko tinggi seperti gym, sauna, dan bar. Aturan baru ini bertujuan untuk menggerakkan warga Korea Selatan menuju hidup berdampingan dengan Covid-19 mulai Senin (1/11).
Keputusan untuk melonggarkan pembatasan diambil karena lebih dari 75 persen populasi Korea Selatan telah menerima vaksinasi lengkap. Fase pertama pelonggaran pembatasan dari akan berlangsung selama sebulan. Rencananya, Korea Selatan akan menghapus semua pembatasan pada Februari tahun depan.
"Jalan untuk kembali ke kehidupan sehari-hari ini adalah jalan yang belum pernah kami lalui,” kata Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol dikutip dari Reuters, Rabu (10/11).
Para ekonom memperkirakan normalisasi aktivitas dan partisipasi berbagai pihak akan membuat tingkat pengangguran ke depan berkurang.