NEWS

Pesan Jokowi ke Sri Mulyani: Jaga APBN dengan Hati-Hati

Upaya ini dilakukan di tengah pelemahan nilai tukar.

Pesan Jokowi ke Sri Mulyani: Jaga APBN dengan Hati-HatiPresiden Joko Widodo. (dok. Setkab)
30 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memastikan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap terjaga dan digunakan berhari-hati.Pesan itu dia tujukan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani di tengah ketidakpastian ekonomi dan pelemahan nilai tukar saat ini. 

“Dijaga, hati-hati mengeluarkannya, harus produktif, harus memunculkan return yang jelas. Karena kita tahu sekali lagi, hampir semua negara tumbuh melemah, terkontraksi ekonominya,” ujarnya seperti dikutip di laman Setpres, Jumat (30/9).

Upaya tersebut perlu terus dilakukan di tengah krisis energi, minyak, gas di hampir semua negara, dan pergerakkan nilai tukar yang terus berfluktuasi. 

Dalam menggunakan uang negara, kerangka berpikir tidak boleh hanya penggunaan hari ini atau tahun ini, namun juga harus memikirkan waktu ke depan. “Karena semua pengamat internasional menyampaikan bahwa tahun depan itu akan lebih gelap. Tapi kalau kita punya persiapan ‘amunisi’. ini akan berbeda, sehingga betul-betul APBN kita APBN yang berkelanjutan," katanya.

Presiden meyakini Indonesia memiliki amunisi untuk bisa menjaga situasi keuangan tetap terjaga di tengah kondisi perekonomian dunia yang tak menentu dan inflasi masih menjadi momok bagi seluruh negara. Hingga kini, inflasi Indonesia masih terjaga di bawah 5 persen, “Karena menurut saya antara otoritas pemegang fiskal, APBN, yaitu Ibu Menteri Keuangan dengan bank sentral yaitu BI, itu berjalannya beriringan, rukun, sinkron,” ujarnya.

Pendapatan negara

Presiden Jokowi menghadiri UOB Economic Outlook 2023 didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, dan Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan
Presiden Jokowi menghadiri UOB Economic Outlook 2023 didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, dan Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan. (dok. Setkab)

Kemenkeu melaporkam, penerimaan pendapatan negara hingga 31 Agustus 2022  mencapai Rp1.764,4 triliun atau tumbuh 49 persen secara tahunan. Jumlah ini terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp1.171,8 triliun, penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp206,2 triliun, serta PNBP sebesar Rp386 triliun.

“Indeks Kepercayaan Konsumen berada di angka 124,7 yang bulan Juli hanya 123, artinya di situ ada optimisme," kata Jokowi.

Kredit perbankan tumbuh 10,7 persen, menunjukkan level tinggi. Sedangkan neraca dagang RI juga surplus 28 bulan berturut-turut juga menjadi indikasi ekonomi RI masih membaik. 

"Pada bulan kemarin, neraca kita surplus 5,7 miliar dolar AS. Itu gede banget loh angka ini surplusnya. PMI (Purchasing Managers Index) manufaktur, ini kita di angka di atas global 51,7,” kata Jokowi.

Optimistis

Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023.
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023. (dok Setkab)

Related Topics