Jokowi Sebut Sejumlah Investasi Asal Malaysia Siap Masuk IKN Nusantara
MoU Malaysia diperkirakan bernilai Rp4,11 triliun.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko WIdodo (Jokowi) mengatakan, sejumlah investor asal Malaysia berminat menanamkan investasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Sebelas letter of intent (LOI) telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dan sudah diserahkan kepada otoritas IKN, yang bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbagh, konstruksi, dan properti,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Imbrahim, Senin (9/1).
Penyerahan 11 LoI ini dilakukan oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Zafrul Tengku Abdul Aziz, kepada Kepala Otoritas IKN Nusantara Bambang Susantono.
Selain itu, Jokowi menyebut terdapat juga sejumlah Memorandum of Understanding (MoU) di bidang perkapalan, pembiayaan ekspor-impor, energi hijau, pengembangan industri baterai, dan lainnya yang sudah diteken. MoU ini diperkirakan mencapai 1,16 miliar Ringgit Malaysia atau sekitar Rp4,11 triliun.
Isu lain yang dibahas
Jokowi juga menyampaikan sejumlah isu yang jadi pembicaraan antara Presiden Jokowi dan PM Anwar Ibrahim, seperti perlindungan pekerja migran asal Indonesia di Malaysia, termasuk pembangunan Community Learning Centre, soal penandatanganan kesepakatan perbatasan di beberapa wilayah; dukungan Malaysia pada perjanjian Flight Information Region (FIR) Indonesia-Singapura.
Kedua negara juga sepakat mempekuat kerja sama bidang kelapa sawit melalui Council of Palm Oil Producing Country (CPOPC) untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit.
"Kemudian, yang keenam, kita sepakat untuk terus memperkuat ASEAN,” ujar Jokowi.
Tanggapan PM Anwar Ibrahim
PM Anwar Ibrahim memgapresiasi hubungan kerja sama dengan Indonesiayang dinilai spesial. Masuknya perusahaan swasta Malaysia ke pembangunan IKN Nusantara, menurut Anwar Ibrahim, menunjukkan sikap Malaysia yang terbuka dalam hubungan Indonesia-Malaysia.
“Kita telah menyaksikan suatu usaha yang lebih, positif, dan agresif, dari Malaysia, karena ada kepentingan Malaysia juga, terutama di Sabah dan Serawak. Kedekatan dan kepentingan ekonomi wilayah yang sangat bermakna,” kata PM Anwar Ibrahim.
Inisiatif yang terbangun dan sangat didorong oleh pemerintah Indonesia jauh lebih besar dari apa yang ia lakukan untuk Sabah dan Serawak. “Oleh karena itu, kami mencari pendekatan yang positif, yaitu mencari cara supaya pertumbuhan IKN Nusantara juga akan memberi manfaat pada wilayah Sabah Serawak,” katanya.