Jokowi Ungkap BSI Alokasikan KUR Untuk AcehRp3 Triliun
Pembiayaan KUR dari BSI bahkan bisa Rp500 juta per orang.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) sudah menyiapkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejumlah Rp3 triliun untuk memperkuat perekonomian Provinsi Aceh.
Adapun, dana KUR yang dialokasikan bagi Aceh merupakan bagian dari Rp14 triliun yang disediakan untuk 38 Provinsi di Indonesia. “Gede lho, dari Rp14 triliun, di Aceh sendiri dapat Rp3 triliun,” ujarnya saat memberi sambutan dalam acara Penyerahan KUR dan Peluncuran Kartu Tani Digital Pupuk Bersubsidi di Aceh Utara, Jumat (10/2).
Dana KUR ini diharapkan berkontribusi terhadap perekonomian Aceh. Pada 2020, pertumbuhan ekonomi di Aceh minus 0,37 persen dan pada 2022 baru mencapai pertumbuhan positif hingga 4,21 persen.
Pentingnya pembiayaan KUR
Jokowi mengatakan, pemberian alokasi biaya KUR patut disyukuri. Terlebih, sekitar tahun 1985 perekonomian Aceh masih bergerak cepat, namun saat gas bumi mulai habis, hampir semua pabrik besar tutup dan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan yang merupakan masyarakat Aceh.
“Uang yang beredar di masyarakat menjadi berkurang. Ekonomi akan tumbuh kalau sebuah negara, Provinsi, daerah, peredaran uangnya semakin banyak,” kata Jokowi.
Oleh karenanya, pemerintah akan terus berusaha untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Salah satunya melalui pembiayaan KUR melalui BSI. “Ini akan memicu, memperkuat, mengembangkan ekonomi di Aceh,” katanya. “Bisa sampai Rp500 juta lho, pembiayaan dari BSI, asal bisnis yang dijalankan baik.”
Potensi Aceh
Jokwoi menilai, Aceh memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, baik di sektor perdagangan, perikanan, pertanian, maupun perkebunan. Di samping itu, pemerintah juga berusaha menghidupkan kembali aset-aset negara yang sudah tutup lama, seperti pabrik pupuk nitrogen, phospor, dan kalium (NPK) PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
“Baru saja kita resmikan PT Pupuk Iskandar Muda, kita buka lagi dengan investasi Rp1,7 triliun. Sehingga apa? Akan membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya seperti saat saya dulu bekerja di PT Kertas Kraft Aceh,” kata Jokowi.