Kondisi Ekonomi Membaik, Daya Beli Masyarakat pun Meningkat
Pasar mulai ramai dan kemacetan terjadi di banyak tempat.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kondisi ekonomi makin baik dengan adanya peningkatan daya beli di tengah masyarakat. Hal ini mengakibatkan, para pedagang membutuhkan tambahan modal usaha untuk memenuhi permintaan pasar.
“Kalau kita lihat, di pasar-pasar mulai ramai, ramai sekali, apalagi menjelang Hari Raya Idulfitri. Ada peningkatan daya beli, sehingga modal usaha bagi para pedagang diperlukan, karena kadang-kadang memerlukan tambahan untuk memperbanyak barang-barang yang ada,” ujar Jokowi saat berkunjung ke Pasar Kanoman, Cirebon, Rabu (13/4).
Pada kesempatan tersebut, dia membagikan sejumlah bantuan bagi masyarakat, mulai dari Bantuan langsung Tunai (BLT) minyak goreng dan ibu-ibu penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, Jokowi juga membagikan modal usaha kepada para pedagang di Pasar Kanoman sebesar Rp1,2 juta.
Pusat perekonomian mulai ramai kembali
Presiden berpendapat bahwa kondisi pandemi yang makin baik berjalan selaras pemulihan ekonomi di masyarakat yang terus diupayakan oleh semua pihak. Jokowi melihat saat ini semakin banyak kegiatan ekonomi mulai meningkat di pusat perekonomian seperti pasar. Apalagi, Idulfitri semakin dekat dan masyarakat mulai membelanjakan uangnya.
“Karena kondisi Covid sudah menurun, mereka memulai usahanya lagi di pasar-pasar, sehingga beberapa membutuhkan suntikan untuk memulai usahanya, dan sudah kita (Pemerintah) berikan,” ucap Presiden Jokowi.
Dalam rangkaian kunjungan yang sama, Presiden juga meminta sebagian pedagang di Pasar Harjamukti, Cirebon, untuk benar-benar menggunakan bantuan modal usaha sesuai peruntukkannya. “Untuk tambahan modal usaha. Ingat, jangan untuk beli HP (handphone),” katanya.
Kemacetan lalu-lintas pun mulai banyak terjadi
Indikator lain dari membaiknya ekonomi, kata Jokowi, adalah kemacetan luar biasa yang mulai banyak terjadi hampir di semua kota. “Ini tidak hanya menunjukkan mobilitas yang semakin tinggi, tetapi juga menunjukkan adanya pergerakan ekonomi, perputaran ekonomi yang lebih baik, utamanya pariwisata,” katanya dalam keterangan pers.
Hal ini, menurut Jokowi, sejalan dengan level pandemi yang makin melandai hampir di semua wilayah Indonesia. “Dari angkanya kan sudah kelihatan, dilihat dari angka-angkanya menurun terus,” ujarnya.
Interaksi Presiden dengan sejumlah pedagang di Brebes
Dalam lanjutan kunjungannya ke wilayah Brebes, Jokowi juga sempat berdialog dengan sejumlah pedagang yang ada di Pasar Tanjung, Kabupaten Brebes. Salah satu pedagang kacang di Pasar Tanjung pun mendapatkan kesempatan menjajakan dagangannya untuk dibeli langsung oleh Presiden Jokowi.
Pedagang tersebut mengaku gugup dan gemetar saat kacang dagangannya dibeli oleh Presiden Jokowi. “Aduh gemetar, dibeli Presiden gemetaran,” ucap pedagang tersebut.
Tidak hanya kacang, Presiden Jokowi juga sempat membeli sejumlah barang dagangan para pedagang lainnya, mulai dari kangkung, pisang, bawang goreng, hingga kerupuk. “Pinten niki? (Berapa ini?),” tanya Presiden.
“Lima ribu,” jawab sang pedagang.
“Dua ribu boleh enggak?” kata Presiden menawar harga. Presiden pun membeli enam ikat kangkung dan memberi uang sejumlah Rp200 ribu.