NEWS

Menparekraf Ungkap Strategi Urai Kemacetan di Libur Lebaran 2023

Fokus pada wisata religi dan pariwisata berbasis masjid.

Menparekraf Ungkap Strategi Urai Kemacetan di Libur Lebaran 2023Sejumlah kendaraan memadati jalan tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.
04 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkap strategi menghadapi kemacetan dan penumpukan pemudik di masa libur Lebaran 2023.

Sandiaga mengatakan bahwa tahun lalu pihaknya berinovasi dengan memecah kunjungan ke desa wisata di berbagai daerah yang dilewati para pemudik. “Tahun ini yang akan kami kedepankan adalah wisata religi dan pariwisata berbasis masjid, yang baru saja diluncurkan,” ujarnya dalam Weekly Press Briefing, Senin (3/4).

Selain itu, berbagai destinasi wisata potensial dikunjungi pemudik misalnya di Lampung atau Banten dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung. Contoh lain, di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, ada KEK Lido dan Eiger Land, serta di kawasan Subang, Cirebon, Kuningan, hingga Tasikmalaya, Kemenparekraf juga akan melihat kesiapan destinasi wisata untuk mengalihkan kemacetan di sepanjang jalur mudik.

“Ini semua bisa jadi daya tarik wisata dan berpotensi untuk membuat para pemudik tidak menunggu lama (dalam kemacetan), tapi mereka juga bisa berwisata dengan perencanaan yang baik,” kata Sandiaga.

Dampak ekonomi

Menparekraf, Sandiaga S. Uno.
Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (Tangkapan layar)

Dengan potensi pergerakan wisata di masa libur Lebaran 2023, Sandiaga memperkirakan dampak ekonomi akan mencapai kisaran Rp100 triliun – Rp150 triliun, dengan 25 persen pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari target 1,4 miliar, yakni sekitar 300-350 juta pergerakan. “Dampak ekonominya bisa dua kali lipat,” katanya.

Selain itu, Sandiaga meminta masyarakat yang mudik untuk berkontribusi pada ekonomi lokal di kampung halamannya masing-masing. “Bergeraklah ke destinasi wisata setempat dan berkontribusilah kepada ekonomi lokal, dengan mengonsumsi kuliner daerah, dan produk ekonomi kreatif,” katanya.

Persiapan

Pedagang menggelar lapak jualannya di bahu Jalan Raya Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/4).
Pedagang menggelar lapak jualannya di bahu Jalan Raya Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/4). (ANTARAFOTO/Satria Wijaya)

Related Topics