NEWS

Pemerintah Dinilai Gegabah Soal Kenaikan Tiket Candi Borobudur

Kenaikan harga bisa membuat Candi Borobudur eksklusif.

Pemerintah Dinilai Gegabah Soal Kenaikan Tiket Candi BorobudurBorobudur, salah satu destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia. (Pixabay/Jonathan-Smit)
06 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah dinilai gegabah dalam melontarkan gagasan penerapan tarif masuk baru ke kawasan Candi Borobudur. Adapun biaya tersebut mencakup Rp750.000 untuk wisatawan domestik, dan US$100 untuk wisatawan mancanegara. Selain itu, kuota turis akan dibatasi sebanyak 1.200 pengunjung per hari. 

“Saya tidak tahu apakah pemerintah sudah melakukan analisis bisnis atau kelayakan ketika menentukan harga Rp750.000. Harusnya ada aturannya, harga ini mencakup apa saja, include-nya apa, exclude-nya apa, experience-nya seperti apa, meeting point dimana, durasinya berapa lama, kan itu tidak disebutkan secara detail,” ujar Elisa Dwi Rohani, pengamat pariwisata sekaligus dosen D4 Bisnis Perjalanan Wisata di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta kepada Fortune Indonesia, Senin (6/6).

Menurutnya, sebaiknya penerapan harga tiket candi Borobudur ini dilengkapi dengan berbagai informasi yang lengkap, sehingga tidak menimbulkan multitafsir bagi orang yang mendengar berita itu. Ia menyadari bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah–apa pun itu–pasti menimbulkan pro-kontra. 

Sisi positif kenaikan harga

Ilustrasi kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur.
Ilustrasi kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur. (Dok. TWC)

Meski demikian, dirinya tidak memungkiri memang ada manfaat yang akan didapatkan ketika harga masuk ke Candi Borobudur diterapkan. Menurutnya, tiket berbayar dan fasilitas naik ke puncak Candi Borobudur mampu memberi pengalaman istimewa dan eksklusif bagi pengunjung. Selain itu, pembatasan wisatawan yang naik ke Candi Borobudur memang sudah harus dilakukan.

“Candi Borobudur Borobudur itu kan sudah overload kunjungannya. Ketika ada letusan Merapi, itu juga mempengaruhi batuan yang ada di situ, sehingga perlu ada usaha untuk menjaga, sehingga candi Borobudur itu masih memiliki daya tarik dan keistimewaan. Namanya sesuatu yang lebih mahal, itu akan menyaring wisatawan yang lebih berkelas,” kata Lisa.

Selain itu, menurut Lisa, eksklusivitas yang ditimbulkan dengan penerapan tiket masuk cukup tinggi ini juga dapat meningkatkan kawasan di sekitar candi Borobudur.

“Ada banyak pilihan di Balai Ekonomi Desa (Balkondes), ini sudah mulai digerakkan di Kabupaten Magelang sejak 2021. Ada banyak alternatif pilihan yang nantinya bisa dinikmati wisatawan. Jadi, fokusnya tidak hanya di Borobudur, justru malah sektor lain di sekitarnya malah hidup kalau harganya (tiket) naik,” ucapnya.

Penetapan tarif tinggi

Umat Budha mengikuti kirab pada rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Senin (16/5/2022).ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.

Related Topics