Jakarta, FORTUNE - Upacara pembukaan belum diadakan, namun geliat Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua sudah merambah ke berbagai sektor, termasuk perekonomian. Semarak pesta olahraga nasional ini memang diharapkan menstimulus laju ekonomi Bumi Cendrawasih itu, terutama selama menjalani masa-masa berat pandemi Covid-19.
Mengutip Antara, Asisten Direktur Perwakilan Bank Indonesia di Papua, Dwi Putra Indrawan, mengatakan PON ke-20 merupakan momentum untuk membangkitkan potensi ekonomi non-pertambangan Papua, seperti pertanian, perikanan, pariwisata, serta ekonomi kreatif. Ia menilai, meski Indonesia masih belum lepas dari Covid-19, namun ekonomi Papua masih bisa tumbuh hingga 13,14 persen.
Sayangnya, menurut Dwi, pertumbuhan ekonomi di Papua sebagian besar masih ditopang oleh sektor pertambangan. “Ajang PON Papua kali ini sekaligus sebagai momentum dan pembuktian bahwa ke depan, masyarakat Papua juga bisa beralih ke sektor non-tambang,” ucapnya.
Dari sudut pandang lain, Dwi juga menyampaikan bahwa persiapan yang dilakukan Papua untuk menyelenggarakan PON, khususnya dalam pembangunan arena pertandingan, sejak 2016 hingga 2021 ternyata berdampak positif pada perekonomian di Papua. Pertumbuhan pun terjadi, terutama dari sektor konstruksi yang menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hingga 2 persen.
“Kegiatan PON Papua pada 2021 diperkirakan membawa peningkatan PDRB senilai Rp1.222,84 miliar, atau 0,7-1,1 persen pertumbuhan dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy),” kata Dwi dalam sebuah konferensi pers.
Dukungan dari pemerintah daerah
Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, mengatakan penyelenggaraan PON ke-20 di Kabupaten Mimika memberikan dampak positif bagi pembangunan dan perekonomian masyarakat. “Kita semua berharap acara PON ini bisa memberikan multiplier effect kepada perekonomian Kabupaten Mimika,” ucapnya seperti dilansir di laman resmi PON ke-20.
Sementara itu, pemerintah Kabupaten Merauke melibatkan 140 pelaku UMKM dalam penyelenggaraan PON ke-20. Mereka akan mempromosikan produk unggulan khas daerah, seperti minyak kayu putih, sarang semut, kerajinan tas noken, dan lainnya, di halaman depan kantor Bupati Merauke selama penyelenggaraan pesta olahraga nasional ini.
“Kami terus mendorong sektor UMKM Kabupaten Merauke untuk berkembang dan berpromosi di tengah perhelatan akbar olahraga nasional. Dengan keikutsertaan pelaku UMKM, mereka lebih percaya diri dan akhirnya bisa menghasilkan produk yang berdaya saing,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Eric Rumlus, seperti dikutip dari Antara.
Para pelaku usaha menanggapi pertumbuhan ekonomi
Para penjual pernak-pernik khas Papua yang tergabung dalam kelompok UMKM Waruwema mengaku omzet yang dihasilkan sudah baik, tetapi mereka berharap pendampingan yang dilakukan pemerintah dapat berlanjut di masa depan.
“Saya minta jangan hanya sampai di PON ini saja. Namun terus kami didampingi dan dibina. Sehingga usaha kios pernak-pernik Marind dan selatan Papua punya kami ini dapat dikenal luas. Juga, ekonomi rumah tangga kami bisa terangkat,” ujar Maria Keimawu, ketua kelompok UMKM Warumema di situs resmi PON ke-20 (30/9).
Euforia atas laba juga datang dari para penjual atribut PON ke-20 yang sudah merasakan panen rezeki dari hasil dagangannya. Salah satu di antara mereka adalah Ridly, 31, yang mulai berjualan sejak 27 September, tetapi bisa menghasilkan omzet harian Rp2 juta hingga Rp3 juta. Padahal, Ridly bekerja di Bandara Internasional Mozes Kilangin, Mimika, dan berjualan hanyalah usaha sampingan.
Ridly menjual boneka maskot, syal, kaos, tumbler, maupun topi bergambar maskot PON ke-20 Papua, Kangpho dan Drawa. “Tumbler kemarin saya ada tiga lusin, sudah habis. Ini pesan lagi dua lusin. Topi juga sudah habis, kemarin ada tiga lusin,” katanya dikutip dari Antara (30/9).
PON XX Papua
PON ke-20 diadakan di Provinsi Papua dan akan dibuka secara resmi pada Sabtu (2/10). Perhelatan olahraga nasional itu dijadwalkan berlangsung hingga 15 Oktober dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga. Empat wilayah di Provinsi Papua yang menjadi lokasi penyelenggaran, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Dari sekian cabang olahraga, terdapat 679 nomor pertandingan. Secara total, PON ke-20 akan diikuti oleh 6.442 atlet dari 34 provinsi di Indonesia. Walau belum dibuka secara resmi, namun sejumlah pertandingan telah dilaksanakan.