NEWS

Riset: Daya Saing SDM Indonesia Naik Peringkat IMD WTR 2023

Didukung faktor perbaikan investasi dan pengembangan SDM.

Riset: Daya Saing SDM Indonesia Naik Peringkat IMD WTR 2023Para pekerja PT Eksonindo Multi Produk Indonesia. (Fortuneidn/Eko)
20 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Riset International Institute for Management Development (IMD) World Talent Ranking (WTR) 2023, mengungkapkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia naik empat peringkat ke posisi 47, dari posisi 51 di tahun 2022.

Direktur World Competitiveness Centre IMD, Arturo Bris, mengatakan Indonesia telah melakukan sejumlah perbaikan terkait tingkat investasi dan pengembangan SDM. “Penerapan kerja magang (peringkat 10 dunia) dan prioritas pelatihan di tempat kerja (peringkat 14 dunia) berkontribusi mendongkrak kualitas kompetensi SDM Indonesia,” katanya seperti dikutip dari keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (20/10).

Kemampuan Indonesia meretensi pekerja di dalam negeri didukung oleh dua faktor utama yakni kecukupan ketersediaan tenaga kerja terampil (peringkat 13 dunia) dan daya saing manajer senior di Indonesia yang dinilai cukup baik (peringkat 12 dunia). Sedangkan, indeks biaya hidup di Indonesia yang berada di peringkat 15 dunia menjadi faktor yang menarik minat tenaga kerja asing.

IMD WTR 2023 membandingkan tingkat daya saing SDM di 64 negara dunia dengan mengevaluasi tiga faktor penentu, yakni investasi dan pengembangan SDM, daya tarik bagi SDM asing, dan tingkat kesiapan untuk mempertahankan SDM di dalam negeri.

Pembenahan

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (28/11/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (28/11/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Meski mengalami peningkatan, Bris mengungkapkan masih terdapat sejumlah pembenahan yang masih perlu dilakukan Indonesia, salah satunya adalah faktor peningkatan alokasi dana pendidikan. Masalahnya, anggaran pendidikan Indonesia saat ini masih di angka 3,2 persen dari total produk domestik bruto (PDB).

Pada sisi lain, total anggaran pendidikan per siswa di Indonesia masih tergolong rendang dibanding negara lain, yakni US$1.383 atau sekitar Rp21,3 juta (kurs Rp15.387,85). Alokasi dana pendidikan dan anggaran pendidikan per siswa perlu ditingkatkan karena keduanya menempatkan Indonesia di posisi ke-55.

“Indonesia perlu memperbaiki efisiensi bisnis dan pemerintahan untuk meningkatkan daya saing SDM. Peningkatan efisiensi ini bisa efektif dilakukan jika organisasi melakukan transformasi kepemimpinan,” kata Bris.

Jumlah keterlibatan tenaga kerja wanita di Indonesia pun perlu mendapat perhatian. Saat ini tenaga kerja wanita hanya menyumbang 35,57 persen dari total angkatan kerja. Imbasnya, Indonesia ada di peringkat 56 dari 64 negara dunia jika dilihat dari proporsi perempuan dalam angkatan kerja.

Ambidextrous leaders

Pekerja di perkebunan kelapa sawit sedang memanen buah sawit, untuk diproses lebih lanjut dikirim ke pabrik kelapa sawit, Kalimantan Timur, 13 Maret 2019.
Pekerja di perkebunan kelapa sawit sedang memanen buah sawit, untuk diproses lebih lanjut dikirim ke pabrik kelapa sawit, Kalimantan Timur, 13 Maret 2019.

Related Topics