NEWS

Sandiaga: Kunjungan Wisman Melonjak Tajam Hampir 2.000%

Tahun 2023, kunjungan wisman ditargetkan capai 3,5-7,4 juta

Sandiaga: Kunjungan Wisman Melonjak Tajam Hampir 2.000%Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba. (Commons.wikimedia)
22 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan, hingga semester pertama 2022 sektor pariwisata tumbuh signifikan. Capaian ini diperkirakan berlanjut hingga tahun depan dan menjadikan sektor pariwisata memiliki prospek cukup menjanjikan ke depan.

Kemenparekraf mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juni 2022 mencapai 345.440. Jumlah ini meningkat tajam hingga 1.973,96 persen dibandingkan bulan Juni 2021. Sedangkan, jumlah kunjungan wisman pada Januari-Juni 2022 mencapai 743.210 atau naik 929,66 persen dibandingkan tahun lalu.

Menurutnya, dengan konsep terbaru personalize, customize, localize, dan smaller in size, dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin, pemerintah berhasil ‘memaksa’ menerapkan perubahan pada sektor dan pelaku usaha parekraf.

"Alhamdulilah wisatawan sekarang tinggal lebih lama dan berbelanja juga semakin banyak, dan permintaan remote work juga semakin meningkat,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (22/8).

Oleh karena itu, pada 2023 Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,5-7,4 juta kunjungan, naik hampir dua kali lipat dibanding target tahun ini yang mencapai 1,8-3,6 juta kunjungan.

“UNWTO memprediksi pariwisata (global) akan kembali tumbuh 70 persen dibandingkan tahun 2019,” katanya.

Sektor yang berkontribusi

Menparekraf, Sandiaga S. Uno, dalam WPB Senin (22/8).
Menparekraf, Sandiaga S. Uno, dalam WPB Senin (22/8). (Tangkapan layar)

Sandiaga menyampaikan bahwa peningkatan yang diraih sektor pariwisata Indonesia didukung oleh sejumlah subsektor yang menunjukkan pertumbuhan sangat baik. Salah satunya adalah perhotelan yang tingkat okupansinya terus meningkat.

Data Kemenparekraf menujukkan, tingkat hunian hotel berbintang pada Juni 2022 mencapai 50,28 persen atau naik 11,23 poin dari pencapaian 2021.

Selain itu, permintaan terhadap ekowisata juga berkontribusi cukup besar. Demikian pula dengan permintaan wisata desa yang naik 30 persen. “Saya melihat bahwa neraca dan proyeksi dari pariwisata dan ekonomi kreatif menujukkan angka-angka yang sangat signifikan,” katanya.

Tantangan dan langkah yang disiapkan

Desa Penglipuran, Bali. Shutterstock/Godila

Related Topics