Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. (Shutterstock/Michael Tubi)

Jakarta, FORTUNE – Sejumlah negara G7 akan segera memberlakukan pelarangan impor emas dari Rusia. Aksi ini dipelopori oleh empat negara, yakni Amerika Serikat (AS), Jepang, Kanada, dan Inggris.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan langkah ini adalah bagian dari upaya memperketat sanksi terhadap Rusia. “Langkah-langkah yang kami umumkan hari ini akan langsung menghantam oligarki Rusia dan menyerang jantung mesin perang Putin,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/6).

Lebih lanjut, Boris menegaskan, larangan ini berlaku untuk emas yang baru ditambang dan dimurnikan, namun tidak berpengaruh pada emas asal Rusia yang sudah diekspor sebelumnya. “Kita perlu membuat rezim Putin kelaparan dalam pendanaannya. Inggris dan sekutu kita melakukan hal itu,” katanya.

Akibat sanksi baru ini, pasar emas batangan London dikabarkan telah menangguhkan enam kilang Rusia yang diumumkan pada 7 Maret. Pemerintah Inggris pun mengungkapkan ekspor emas Rusia bernilai 12,6 miliar poundsterling–senilai US$15,46 miliar atau Rp228,86 triliun–pada tahun lalu.

Seperti diketahui, ekspor emas merupakan salah satu sumber pendapatan utama Rusia dalam berbagai transaksi dengan sistem keuangan global. Orang kaya Rusia, nbelum lama ini membeli emas batangan untuk mengurangi dampak keuangan akibat sanksi negara Barat. Oleh sebab itu, pelarangan ini bisa menjadi pukulan keras bagi perekonomian Rusia.

Dukungan Amerika Serikat

Negara-negara G7. (Shutterstock/Maxx-Studio)

Sementara itu, Presiden AS, Jow Biden, mengatakan bahwa larangan ini akan diumumkan selama perhelatan konferensi tingkat tinggi (KTT) negara-negara terkaya dunia G7 di Munich, Jerman. Niat ini semakin diperkuat setelah Rusia baru saja melancarkan serangan berikutnya ke ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Minggu (26/6).

“Bersama-sama, G7 akan mengumumkan bahwa kami akan melarang impor emas Rusia, ekspor utama yang menghasilkan puluhan miliar dolar untuk Rusia,” kata Presiden Joe Biden, di hadapan para pemimpin G7 di Pegunungan Alpen Bavaria, seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (26/6).

Permintaan dari Ukraina

Editorial Team