Jakarta, FORTUNE - Perekonomian Amerika Serikat pada kuartal ketiga tahun ini tumbuh, tetapi dalam posisi paling lambat dalam setahun terakhir. Perlambatan terjadi menyusul penurunan konsumsi rumah tangga akibat gangguan produksi.
Melansir Reuters, Jumat (29/10), pemerintah AS mengumumkan bahwa produk domestik bruto pada Juli–September 2021 hanya sanggup tumbuh 2,0 persen secara tahunan, terendah sejak triwulan II-2020 saat perekonomian terganjal dampak pandemi COVID-19.
"Perlambatan pertumbuhan pada kuartal ketiga tentu saja merupakan guncangan yang tidak diinginkan. Tapi ekonomi tidak akan terpuruk,” kata Christopher Rupkey, kepala ekonom di FWDBONDS, dikutip Reuters.
Menurut Rupkey, perlambatan ekonomi ini sebagian disebabkan gangguan pasokan industri. Salah satunya di industri otomotif dengan tingkat pasokan mencapai level terendah di banyak dealer. Kondisi ini ditengarai akibat melonjaknya kasus Covid-19.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah ini juga diyakini menjadi petunjuk penurunan pemberian stimulus dari pemerintah AS. Stimulus itu diberikan kepada sektor bisnis, pemerintah negara bagian, dan rumah tangga.
Meski begitu, perekonomian AS pada kuartal ketiga ini berhasil melampaui posisi sebelum era krisis pandemi. Berdasarkan data, PDB pada kurun sama tumbuh 1,4 persen lebih tinggi dari sebelum pagebluk.