Jakarta, FORTUNE - Peneliti Oseanografi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wulan Koagouw, mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak konsentrasi tinggi zat aktif parasetamol yang ditemukan di Teluk Jakarta pada manusia. Menurutnya, kemungkinan efeknya kecil.
“Saya belum lihat efeknya pada manusia. Secara logika, karena konsentrasinya lebih rendah dibanding parasetamol yang kita minum, harusnya, efeknya lebih kecil. Tetapi, tentu saja semua harus dikonfirmasi dulu,” kata Wulan seperti dikutip Antara (4/10).
Zainal Arifin, peneliti Oseanografi BRIN lain yang menjadi rekan Wulan, menegaskan bahwa penelitian yang dilakukan baru sampai pada tahap temuan konsentrasi parasetamol yang relatif tinggi saja, belum sampai mendalami dampaknya pada manusia.
“Tapi, mungkin secara teori, seperti banyak jalan menuju Roma, artinya banyak sumber yang potensial (jadi pencemar) masuk ke muara Angke dan Ancol,” ujar Zainal dalam Sapa Media virtual tentang Limbah Farmasetika di Perairan Teluk Jakarta, pada Senin (4/10).