Jakarta, FORTUNE – Industri manufaktur atau pengolahan Indonesia terus menunjukkan perbaikan pada akhir 2021. Roda aktivitas pabrik dalam negeri kembali berputar dan penyerapan tenaga kerjanya mulai meningkat.
Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), angka Prompt Manufacturing Index (PMI) pada kuartal keempat 2021 mencapai 50,17 persen, naik dari 48,75 persen pada kuartal sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada kuartal keempat 2020, angka PMI manufaktur Indonesia hanya 47,29 persen.
“Kinerja sektor Industri pengolahan triwulan empat 2021 terindikasi meningkat dan berada pada fase ekspansi,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi, Jumat (14/1). Sebagai informasi, angka PMI di atas 50 persen mengindikasikan industri sedang ekspansif, dan sebaliknya di bawah 50 persen aktivitasnya sedang terbatas.
BI memperkirakan angka PMI manufaktur pada kuartal pertama tahun ini akan kembali meningkat menjadi 53,8. Jika prediksi bank sentral benar, maka ekspansi industri berlanjut. Angka PMI tersebut juga melebihi posisi sebelum COVID-19 mewabah di Indonesia atau pada 2019.