BPJS Kesehatan Beri Sinyal Bakal Defisit, Iuran Pasti Naik?

Intinya sih...
Direktur Utama BPJS Kesehatan memberikan sinyal defisit keuangan jika tidak ada kenaikan iuran karena inflasi medis dan utilisasi layanan yang meningkat.
Meski rasio klaim meningkat, kondisi keuangan BPJS Kesehatan saat ini masih sehat berkat kenaikan iuran dan PP Nomor 53/2018.
Selisih antara pendapatan iuran dan beban jaminan kesehatan diperkirakan mencapai minus Rp9,56 triliun pada 2024, memicu urgensi kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti memberikan sinyal terjadinya defisit keuangan bila tidak ada kenaikan iuran pada tahun ini. Kondisi itu terjadi lantaran kenaikan inflasi medis serta pemanfaatan layanan atau utilisasi.
“Sekarang ada kecenderungan utilisasinya meningkat sehingga unit cost-nya juga meningkat. Tapi premi yang kita kumpulkan kurang bisa menutup itu. Jadi suatu ketika harus disadari BPJS Kesehatan juga bisa defisit,” kata Ghufron usai Konferensi Pers terkait ‘Layanan Program JKN saat Libur Lebaran Tahun 2025’ di Jakarta Rabu Malam (19/3).