Jakarta, FORTUNE – Kopi Indonesia makin diminati pasar global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekspor kopi Indonesia periode Januari-September 2024 tumbuh hingga 29,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan bahwa ekspor kopi Indonesia pada periode ini mencapai volume 342,33 ribu ton dengan nilai ekspor US$1,49 miliar atau Rp23,13 triliun (kurs Rp15.520,35 per US$) dari nilai tahun sebelumnya yang mencapai US$1,15.
“Negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia adalah Filipina, Amerika Serikat, dan Malaysia,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (15/10).
Filipina menjadi negara tujuan ekspor kopi tersebesar dengan total volume 85 ribu ton, diikuti Amerika Serikat (AS) 31,73 ribu ton, dan Malaysia 32,33 ribu ton, dan negara lainnya sebesar 193,39 ribu ton.
Komoditas yang dominan untuk ekspor adalah kopi robusta tidak digongseng atau digoreng tanpa minyak dengan volume 148,34 ribu ton. Sementara, olahan kopi yang berbasis ekstrak, esens, atau konsentrat yang mengandung tambahan gula mencapai volume 74,488 ribu ton, dan kopi instan dikemas dengan berat kurang dari 20 kg dengan volume 54,37 ribu ton.