Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini. (Sumber: BPS)

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Oktober 2023 sebesar 2,56 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sama tahun lalu yang mencapai 5,71 persen.

Kemudian, inflasi bulanan (month-to-month/mtm) tercatat sebesar 0,17 persen dan inflasi tahun berjalan (year-to-date/ytd) sebesar 1,80 persen. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan terjadi peningkatan IHK dari 112,75 pada Oktober 2022 menjadi 115,64 pada Oktober 2023.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau, yakni 5,41 persen. Kelompok ini juga memberikan andil 1,39 persen terhadap inflasi pada umumnya.

Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini adalah beras (0,58 persen), rokok kretek filter (0,19 persen), daging ayam ras (0,10 persen), bawang putih (0,07 persen), rokok putih (0,07 persen).

"Beberapa komoditas lainnya yang menjadi penyumbang terbesar inflasi tahunan Oktober 2023 ini adalah biaya kontrak rumah (0,10 persen), emas perhiasan (0,10 persen ), dan biaya sewa rumah (0,06 persen)," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (1/11).

Ia juga menjelaskan sebaran inflasi tahun secara wilayah.

Secara umum, seluruh wilayah atau 90 kota yang menjadi target survei IHK oleh BPS mengalami inflasi secara tahunan—54 kota mengalami IHK lebih tinggi dari nasional.

Di Pulau Sumatra, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan yakni 5,34 persen. Tanjung Pandan juga merupakan kota dengan tingkat inflasi tahunan tertinggi secara nasional.

Komoditas penyumbang inflasi di Tanjung Pandan adalah tarif angkut udara (1,15 persen), ikan segar (0,98 persen), beras (0,91 persen), rokok kretek filter (0,31 persen), serta daging ayam ras (0,23 persen).

Kemudian, di Pulau Jawa inflasi tertinggi terjadi di Sumenep, yaitu 5,29 persen. Selanjutnya di kepulauan Bali-Nusa Tenggara inflasi tertinggi di Maumere yaitu 4,07 persen.

"Di Kalimantan inflasi tertinggi di Kotabaru yaitu 4,12 persen, di Sulawesi inflasi tertinggi terjadi di Luwuk yaitu 4,2 persen, dan Maluku-Papua inflasi tertinggi terjadi di Merauke yaitu 4,89 persen," tuturnya.

Sementara inflasi terendah terjadi di Jayapura yakni sebesar 1,43 persen. "Ini juga menjadi kota dengan tingkat inflasi tahunan terendah secara nasional," jelasnya.

<h2><strong>Komponen pembentuk inflasi tahunan</strong></h2>

Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan komponen pembentuknya, inflasi tahunan sebesar 2,56 persen dominan disumbang komponen inti. 

Komponen inti (core inflation) tercatat mengalami inflasi tahunan 1,91 persen, yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan yakni sebesar 1,23 persen. 

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya adalah biaya kontrak rumah, emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan upah asisten rumah tangga," jelasnya.

Lebih lanjut, komponen harga diatur pemerintah (administered price) mengalami inflasi tahunan sebesar 2,12 persen.

"Komponen ini memberikan andil sebesar 0,40 persen dan komoditas dominan memberikan andil inflasi komponen ini selama setahun terakhir adalah rokok kretek filter, rokok putih, tarif air minum PAM dan rokok kretek," ujarnya.

Berikutnya, pada komponen harga bergejolak (volatile food) terjadi inflasi sebesar 5,54 persen. Komponen ini memberikan andil sebesar 0,93 persen terhadap inflasi nasional.

"Komoditas dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir komponen harga bergejolak ini adalah beras, daging ayam ras, bawang putih, dan kentang," katanya.

<h2><strong>Inflasi bulanan </strong></h2>

Editorial Team

Tonton lebih seru di