Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Indonesia kembali beroleh surplus neraca perdagangan (ekspor-impor) pada sepanjang Oktober 2021. Ini merupakan rekor tertinggi surplus neraca perdagangan, memecahkan rekor surplus Agustus 2021 yang mencapai US$4,47 miliar.
Seperti terlihat dalam catatan BPS, surplus neraca perdagangan pada bulan lalu mencapai US$5,73 miliar. Itu artinya surplus dagang tumbuh 31,1 persen dari US$4,37 miliar pada bulan sebelumnya. Secara tahunan (year-on-year/yoy) surplus juga melaju bahkan sebesar 60,1 persen.
“Secara tren neraca perdagangan Indonesia ini telah membubukan surplus selama 18 bulan beruntun,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Senin (15/11). “Dan kalau dilihat dari komoditas penyumbangnya, surplus terbesarnya dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, dan besi dan baja.”
Sementara jika ditengok berdasarkan negaranya, lanjut Margo, Amerika Serikat menjadi penyumbang surplus terbesar mencapai US$1,73 miliar. Berikutnya, Indonesia juga meraih surplus dengan Tiongkok (US$1,32 miliar) dan Filipina (US$685,7 juta).
Surplus pada Januari-Oktober 2021 ini mencapai US$30,81 miliar, atau tumbuh 82,0 persen secara yoy. Margo mengatakan, lembaganya berharap kinerja ekspor bisa dipertahankan sehingga surplus bisa terus melaju. Dengan begitu, berdampak pada pemulihan ekonomi Indonesia kelak.