Jakarta, FORTUNE - Perusahaan penyalur setrum terbesar di benua Afrika, Eskom, menjadi penyumbang terpokok emisi berbahaya sulfur dioksida atau SO2 di dunia. Demikian hasil kajian lembaga nirlaba Center for Research on Energy and Clean Air (CREA) yang dirilis pada Selasa (5/10).
Menurut riset tersebut, firma pelat merah Afrika Selatan yang merupakan pembangkit listrik terakbar di benua Afrika itu membuang lebih banyak SO2 dibandingkan pemasok daya mana pun di seluruh Bumi pada 2019.
Bahkan, menurut studi dimaksud, Eskom menghasilkan sulfur dioksida—emisi penting pada instalasi pembangkit listrik tenaga batu bara—lebih banyak dari sektor kelistrikan di Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa (UE). Bahkan, buangan SO2 Eskom pun lebih besar dari emisi sama dari Tiongkok dan AS digabung.