Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meresmikan pembukaan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023 di ICE BSD, Tangerang. Ajang pameran yang mengusung tema "The Future is Now" ini diharapkan mampu mencatat transaksi lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mencapai Rp14,3 triliun.
"Tahun lalu transaksinya sudah tinggi, tahun ini kita berharap lebih tinggi. Tahun lalu Rp14,3 triliun dan unitnya 26.000 lebih. Saya rasa tahun ini targetnya lebih baik lagi, karena judulnya The Future is Now, sehingga harus lebih baik dari tahun lalu," katanya di Tangerang, Kamis (10/8).
Airlangga mengatakan,industri otomotif dan ekonomi dalam negeri mampu tumbuh baik di tengah perlambatan ekonomi dunia. Tiongkok, misalnya mencatat perlambatan ekonomi, penurunan ekspor 14 persen, impor serta kinerja industri manufaktur yang tergambar dalam Purchasing Managers Index (PMI) terkontraksi di bawah 50. “Kontraksi di Cina sangat memprihatinkan karena merupakan mitra utama Indonesia, namun Indonesia berhasil tumbuh di luar ekspektasi, baik analis maupun lembaga,” katanya.
Dengan capaian ini, ia optimis kinerja manufaktur RI masih lebih baik dan berada di level ekspansif selama 23 bulan berturut-turut. Per Juli 2023, PMI manufaktur RI mencapai 53,3 persen, masih lebih tinggi dibanding negara lain yang terkontraksi dengan indeks di bawah 50, seperti Malaysia (47,8), Vietnam (48,7), Thailand (50,7), Jepang (49,6) Amerika Serikat (49) dan Jerman (38,8)karena kurangnya tenaga kerja.
“Ini merupakan kesempatan untuk Indonesia mengirim skill driven ke negara-negara manufaktur,” katanya.
Apalagi, di Indonesia saat ini terdapat 21 perusahaan yang memproduksi produk otomotif dengan nilai mencapai US$1,6 miliar. Capaian ini menempatkan Indonesia berada di urutan ke-11 produsen mobil dunia. Pada tahun lalu produksi mobil di dalam negeri mencapai 1,47 juta unit. Dengan capaian ini, dia berharap peringkat Indonesia naik minimal di kisaran 10 besar.