Jakarta, FORTUNE – Musisi internasional, Taylor Swift, semakin menunjukkan dominasinya di antara musisi global lainnya. Sejumlah konser yang diadakan musisi ini tidak hanya mendongkrak ekonomi Amerika Serikat, tetapi juga juga negara-negara lain yang menjadi tujuan turnya.
Dilansir dari The Straits Times, banyak negara mulai berebut Taylor Swift menyelenggarakan konser di negaranya karena dampak ekonomi yang bisa ditimbulkan dari event tersebut. Singapura sebelumnya dikabarkan rela memberikan subsidi sampai US$3 juta Rp47,23 miliar (kurs Rp15.744,91 per dolar AS), sebagai perjanjian eksklusif bagi Swift.
Menurut penghitungan Direktur Penelitian Makroekonomi Maybank, enam konser Swift di Singapura pada Maret ini berpeluang mendatangkan pendapatan pariwisata Singapura hingga SGD500 juta atau Rp5,86 triliun (kurs (Rp11.715,89 per dolar Singapura).
“Konsernya hanya sekali saja. Dampak langsungnya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan nilai strategis yang dapat dihasilkan dari konser Taylor Swift,” katanya seperti dikutip dari ST, Senin (4/3).
Belum lagi kemampuan untuk meningkatkan status Singapura sebagai pusat acara kelas dunia terkemuka di Asia. Dengan begitu, musisi papan atas lainnya akan lebih tertarik untuk menyasar Singapura sebagai lokasi konser, karena mengetahui bahwa mereka dapat menjangkau penonton Asia dari satu kota yang terhubung dengan baik.
Ekonom Wall Street juga menghitung, dampak riak terhadap perekonomian Singapura dari pengeluaran satu orang– rerata penonton konser Taylor Swift–adalah sekitar 1.385 dolar Singapura atau Rp16,22 juta.