Jakarta, FORTUNE – Otoritas Pariwisata Arab Saudi (Saudi Tourism Authority) menargetkan 2,2 juta wisatawan asal Indonesia berkunjung ke negara tersebut. Kunjungan itu bukan hanya dalam rangka Haji atau Umrah, namun juga untuk berwisata menjelajahi salah satu negara utama di Timur Tengah tersebut.
President of Asia Pacific Markets, Saudi Tourism Authority, Alhasan Aldabbagh, mengatakan bahwa jumlah wisatawan Indonesia meningkat 36 persen pada 2023 (year-on-year). “Indonesia adalah satu dari enam pasar potensial bagi Saudi, terutama untuk segmen keluarga,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Jumat (3/5).
Menurutnya, banyak dari masyarakat Indonesia hanya mengenal Arab Saudi sebagai destinasi religi. Padahal, ada banyak situs budaya, sejarah, dan petualangan yang kaya dari Arab Saudi, di luar perjalanan keagamaan.
“Mungkin hanya Mekkah dan Meddinah yang dikenal sebagai destinasi Umroh. Jeddah juga sesekali dikunjungi untuk transit. Sebenarnya, ada banyak tempat lain yang bisa dijelajahi di Arab Saudi, seperti Riyadh atau Al Ula,” kata Aldabbagh.
Sejak 2019, Arab Saudi sudah membuka pintu yang lebar bagi wisatawan internasional. Sektor pariwisata pun tumbuh signifikan, bahkan menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata tercepat dalam pertumbuhan dan paling dinamis di seluruh dunia, menurut UNWTO. Dengan visi untuk pariwisata, Arab Saudi berhasil menyambut lebih dari 100 juta wisatawan pada 2023.