Jakarta, FORTUNE - Perum Bulog berencana menyerap beras dari petani hingga 3 juta ton pada 2025. Langkah strategis tersebut diambil demi memperkuat cadangan beras nasional dan memastikan kesejahteraan petani, khususnya di daerah-daerah yang menjadi sentra panen.
Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Epi Sulandari, mengatakan target ini mencakup pembelian gabah kering panen (GKP) sebesar 1,2 juta ton, gabah kering giling (GKG) sekitar 1,4 juta ton, dan beras standar 1,5 juta ton.
"Total setara berasnya diharapkan mencapai 3 juta ton," kata Epi saat rapat koordinasi pengendalian inflasi mingguan, Senin (13/1).
Untuk merealisasikan target tersebut, Bulog akan memfokuskan 80 persen penyerapan pada Maret dan April saat puncak musim panen berlangsung.
"Kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pangan Setempat untuk memonitor kondisi wilayah yang sedang dan akan panen. Dengan begitu, kita bisa melakukan penyerapan gabah dan beras secara optimal," ujarnya.
Epi juga menjelaskan Bulog akan melakukan refaksi atau penyesuaian standar pada gabah yang tidak sesuai dengan spesifikasi, sehingga tetap dapat diterima dalam bentuk gabah kering giling atau beras standar. Langkah ini ditujukan menjaga kualitas beras yang diserap dan mendorong stabilisasi harga di pasar.