Jakarta, FORTUNE – Direktur Umum Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso, mengatakan telah meneken kontrak impor beras dengan sejumlah negara. Ia pun memastikan, impor beras 500.000 ton hanya akan digunakan untuk mengamankan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
“Dikeluarkan atas perintah negara, tentunya dari hitungan kebutuhan. Kalau barangnya di pasar itu berlebihan, harga stabil, ya nggak mungkin dikeluarkan. (Tapi) kalau ada program pemerintah, misanya bansos, ya itu (bisa) menggunakan beras itu (CBP),” katanya di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Rabu (12/4).
Impor ini, menurut Buwas, ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan beras di masa kemarau panjang akibat El Nino. Adapun, impor 500.000 ton beras ini didatangkan dari beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar, dan merupakan bagian penugasan dari Badan Pangan Nasional (BPN) dengan total kuota impor 2 juta ton hingga Desember 2023.
“Kita kerja sama dengan jaminan mereka, ada jaminan dari kita, kan juga sudah sama dengan deal,” kata Buwas.