Jakarta, FORTUNE – Nama Grup Indika, Adaro Energy, Northstar Group, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, disebut terkait dengan bisnis Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Luhut dikabarkan memiliki saham di PT GSI melalui PT Toba Bumi Energi. Namun menurut penjelasan dari juru bicaranya, Jodi Mahardi, keterlibatan bosnya hanya sebatas aksi sosial dalam membantu penanganan pandemi COVID-19. “Terkait GSI, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan tes COVID-19 dengan kapasitas tes yang besar,” katanya, Selasa (12/11).
Jodi juga menyebutkan ada 9 pemegang saham di PT GSI, dengan mayoritas pada yayasan dari Indika dan Adaro. Secara utuh, 9 pemegang saham dimaksud adalah Yayasan Indika untuk Indonesia (932 lembar saham), Yayasan Adaro Bangun Negeri (485 lembar), Yayasan Northstar Bhakti Persada (242 lembar), PT Anarya Kreasi Nusantara (242 lembar), PT Modal Ventura YCAB (242 lembar), PT Perdana Multi Kasih (242 lembar), PT Toba Bumi Energi (242 lembar), PT Toba Sejahtra (242 lembar), dan PT Kartika Bina Medikatama (100 lembar).
PT Adaro Energy Tbk. merupakan perusahaan pertambangan batu bara yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini dipimpin oleh Garibaldi Thohir, yang akrab dipanggil Boy, kakak kandung Menteri BUMN, Erick Thohir. Grup Indika, PT Indika Energy Tbk. (INDY), merupakan perusahaan batu bara dan energi yang dipimpin Arsjad Rasjid, kini juga menjabat Ketua Umum Kadin Indonesia.