Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi stres kerja. (Pixabay/Franz Bachinger)

Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia kerja, kondisi stres merupakan hal yang biasa terjadi dan hindari para pekerja dengan bermacam-macam penyebab.  Untuk mengatasinya, terapi perilaku kognitif atau Cognitive Behavioral Therapy (CBT) bisa dilakukan. 

Menurut hellosehat, CBT adalah salah satu jenis psikoterapi yang bertujuan untuk memperbaiki proses pola pikir (kognitif) dan perilaku Anda, dengan menggali penyebab dari kondisi yang dialaminya.

Biasanya hal ini dilakukan oleh para terapis atau psikolog dengan metode tatap muka, dan setelah pokok penyebab stres ditemukan, pasien akan diajak untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang salah.

Tak hanya mengubah pola pikir, pasien stres juga akan diajarkan perilaku baru yang lebih berguna untuk mengalihkan stres, seperti olahraga, menulis buku harian, atau menarik napas sedalam mungkin dan menghembuskannya perlahan.

CBT diyakini bisa menjadi solusi untuk memitigasi berbagai kondisi stres yang kerap dialami oleh para pekerja, mulai dari depresi, gangguan kecemasan, kecanduan, trauma, gangguan tidur, kesedihan mendalam, sampai dengan kepribadian ganda dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

CBT memiliki keunggulan karena fokus pada satu masalah tertentu, terstruktur, mengarah pada satu tujuan yang spesifik, bersifat diskusi, dan biasanya tidak memakan waktu lama.

Namun, metode ini juga memiliki kekurangan, seperti butuh komitmen yang kuat dari pasien, sehingga dinilai kurang efektif pada pasien dengan masalah lebih dari satu, serta tidak mendalami kejadian di masa lalu yang mempengaruhi pasien.

Prosedur yang dilakukan

Editorial Team

Tonton lebih seru di