Salah satu fasilitas PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). (Dok. BREN)
Prajogo Pangestu dikenal sebagai pebisnis yang bergerak di beberapa bidang seperti properti, perdagangan, energi terbarukan, hingga pertambangan.
Berikut adalah daftar bisnis Prajogo Pangestu yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) adalah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor industri seperti properti, perdagangan, energi terbarukan, kehutanan, perkebunan, pertambangan, transportasi, dan perusahaan holding.
Prajogo Pangestu diketahui menguasai 71,19% saham perusahaan ini. Prajogo memiliki sekitar 66,7 miliar lembar saham PT Barito Pacific Tbk.
Barito Pacific terdaftar di BEI pada 1 Oktober 1993 dengan nilai nominal Rp100 per saham dan memiliki kapitalisasi pasar saat ini sebesar Rp108,75 triliun, menjadikannya salah satu emiten besar di bursa.
2. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) adalah bagian dari portofolio investasi Prajogo Pangestu. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp787,26 triliun, TPIA adalah salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Terbaru, TPIA akan menggarap pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang menelan dana hingga 1 miliar dolar AS. Secara rinci, 850 juta dolar AS digunakan untuk fasilitas manufaktur dan 150 juta dolar AS untuk infrastruktur pendukung lainnya.
Pabrik CA-EDC itu direncanakan akan dikembangkan TPIA lewat anak usahanya PT Chandra Asri Alkali (CAA).
3. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebelumnya bernama PT Barito Cahaya Nusantara, didirikan pada 5 Februari 2018. Dilansir Stockbit, awalnya perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan, pertanian, perindustrian, perbengkelan, dan jasa.
Namun, pada 2023, Barito Renewables mengalihkan fokus kegiatan usaha utamanya menjadi perusahaan holding dengan konsentrasi pada sektor energi terbarukan.
Perusahaan ini kini berfokus pada strategi jangka panjang untuk menyediakan energi yang lebih bersih dan emisi yang lebih rendah, serta mendukung target Indonesia dalam transisi menuju Net Zero Emission (NZE).
Barito Renewables memulai operasionalnya melalui salah satu entitas anaknya, Star Energy Geothermal Group, yang merupakan produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka.
Saat ini, Grup Perseroan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang sebesar 886 megawatt (MW), yang mewakili sekitar 38% pangsa pasar di Indonesia.
4. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) adalah salah satu perusahaan baru dalam portofolio Prajogo Pangestu. CUAN merupakan perusahaan induk yang beroperasi melalui aktivitas perusahaan holding, yang mencakup pengelolaan aset dari kelompok perusahaan anak.
Kegiatan usaha perusahaan ini meliputi usaha penunjang seperti konsultasi manajemen yang mencakup pemberian nasihat, bimbingan, serta dukungan operasional dalam berbagai aspek usaha, termasuk masalah organisasi dan manajemen lainnya.
CUAN dan perusahaan anaknya didukung oleh rantai pasokan yang terintegrasi, mulai dari tambang hingga area stockpile dan transshipment, untuk mendukung kelancaran operasional dan menjalankan kegiatan usaha perusahaan.
Prajogo diketahui memiliki total 84,9% saham CUAN dengan 9,5 juta lembar saham.
5. PT Petrosea Tbk (PTRO)
PT Petrosea Tbk (PTRO) adalah perusahaan multidisiplin yang berfokus pada layanan kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi, serta jasa minyak dan gas bumi.
Dengan pengalaman lebih dari 52 tahun, keunggulan PTRO terletak pada kemampuan menyediakan layanan pertambangan terintegrasi dari pit-to-port, keahlian rekayasa, pengadaan dan konstruksi yang saling terhubung, dan layanan logistik. Perusahaan berkomitmen terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, manajemen mutu, dan integritas bisnis.
Pada 2019, Petrosea terpilih oleh World Economic Forum sebagai satu-satunya perusahaan tambang dan perusahaan Indonesia yang masuk dalam Global Lighthouse Network berkat keberhasilan dalam menerapkan teknologi Industri 4.0.
Prajogo Pangestu diketahui sebagai pengendali saham PTRO melalui kepemilikan mayoritas sebesar 41,52% melalui PT Kreasi Jasa Persada, yang merupakan anak perusahaan dari PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).