Jakarta, FORTUNE – Pembangunan Ibu Kota Baru (IKN) Nusantara akan dirancang menjadi kota percontohan yang mengandalkan konsep keberlanjutan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu upayanya, melalui penerapan ekonomi sirkular.
Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Medrilzam mengatakan untuk mewujudkan sebuah kota sirkular, harus dimulai dari tahap desain, mulai dari konstruksi hingga implementasi.
“Setidaknya ada tiga aspek besar yang jadi parameter ekonomi sirkular, pertama aspek bangunan, kemudian mobilitas, dan terakhir yang tidak kalah penting, tentunya aspek pendukung infrastruktur untuk pemukiman yang ada di sana,” ujar Medrilzam dalam diskusi FMB9ID bertema ‘Menyongsong Ibu Kota Negara Sirkular’, Kamis (28/7).
Menurutnya, ekonomi sirkular adalah salah satu indikator pembangunan IKN Nusantara yang ingin dicapai dan melengkapi indikator lainnya, seperti luasan tutupan lahan hutan, serta Net Zero Emission (NZE). “Tujuan besarnya, memang ingin agar ekosistem Kalimantan ini tetap terjaga. Jadi, jangan karena ada IKN malah rusak semuanya, malahan sebaliknya dengan adanya IKN, kita bisa perbaiki kondisi ekosistem yang (mungkin) sebagian sudah terdegradasi,” katanya.