Microsoft kembali melakukan PHK, yang berdampak pada karyawan di berbagai divisi. Perusahaan menyatakan bahwa pengurangan ini ditargetkan pada individu yang tidak memenuhi ekspektasi kinerja. Business Insider melaporkan bahwa PHK ini mencakup anggota divisi keamanan Microsoft.
Juru bicara Microsoft mengonfirmasi adanya pemutusan hubungan kerja tetapi tidak mengungkapkan jumlah pasti karyawan yang terdampak. Laporan itu juga menyebutkan bahwa Microsoft kemungkinan akan mengisi kembali beberapa posisi yang dikosongkan, sehingga dampak terhadap total jumlah karyawan secara keseluruhan diperkirakan tidak signifikan. Hingga Juni 2024, perusahaan ini memiliki sekitar 228.000 karyawan.
Dalam dua tahun terakhir, Microsoft telah melakukan beberapa kali pemutusan hubungan kerja, termasuk pemangkasan yang ditargetkan pada divisi game yang dinilai kurang berkinerja. Pada tahun 2023, perusahaan memangkas sekitar 10.000 posisi, disusul pemutusan 4.000 pekerjaan lainnya pada 2024.
Gelombang PHK ini terjadi seiring langkah serupa yang diambil oleh sejumlah perusahaan teknologi lain, yang masih menghadapi tekanan akibat suku bunga tinggi dan perlambatan investasi sejak akhir 2022. Meski demikian, lonjakan dalam sektor kecerdasan buatan diperkirakan akan mengimbangi tren ini. Microsoft sendiri telah menggelontorkan investasi bernilai miliaran dolar untuk memperkuat portofolio produk berbasis AI-nya.
Meskipun ada PHK secara global, Microsoft India dan Asia Selatan, melalui kepala regionalnya Puneet Chandok, memastikan bahwa operasi Microsoft di India tidak akan terdampak oleh gelombang PHK ini.