Bali, FORTUNE - Dewan Komisi Eropa (European Council) ingin menghentikan ketergantungan pada pasokan energi Rusia, terlebih di tengah perang yang berkecamuk antara negara tersebut dengan Ukraina. Caranya, dengan mendiversifikasi sumber daya energi.
“Kami akan mengakselerasi energi baru terbarukan (EBT) dan memperkuat efisiensi energi. Netralitas iklim pada 2025 juga masih menjadi kompas kami menuju ke sana,” kata European Council President, Charles Michel dalam konferensi pers sebelum pembukaan Presidensi G20 Indonesia, Selasa (15/11) di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali.
Negara-negara Uni Eropa (EU) telah menjadi bagian dari strategi transisi energi menuju gas yang lebih terjangkau. European Council turut mendukung upaya dekarbonisasi industri berbagai negara. Itu termasuk mempercepat transisi ke energi dan teknologi hijau, seperti yang mereka lakukan dengan Afrika Selatan.
“Kami terbuka dengan (kerja sama) terkait kebijakan serupa (melalui Presidensi G20),” katanya. “Harga energi harus lebih terjangkau dan kita perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk itu.”