Jakarta, FORTUNE – Pemerintah akan menyiapkan stok beras impor sebesar 200 ribu ton dalam upaya mengamankan stok cadangan beras komersial dari luar negeri yang sewaktu-waktu dapat dibawa ke Indonesia.
Stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) saat ini, kata Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, khususnya beras, masih perlu ditambah sebagai instrumen stabilisasi gejolak harga dan untuk mengantisipasi kondisi darurat.
"Cadangan pangan ini harus ada dan tidak dikeluarkan secara bebas, hanya digunakan untuk beberapa kegiatan pemerintah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/12).
Stok beras dari luar negeri hanya dipergunakan pada kondisi tertentu seperti penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan, dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya. "Penggunaannya akan diawasi secara ketat, untuk memastikan tidak masuk ke pasar," katanya.
Arief memastikan beras ini tidak akan mengganggu beras petani, karena hanya digunakan untuk kegiatan pengendalian harga dan pemenuhan pangan di tengah kondisi darurat melalui Perum Bulog.