NEWS

2 Juta Pengguna Toyota di Jepang Hadapi Risiko Kebocoran Data

Toyota telah menyiapkan langkah pemblokiran.

2 Juta Pengguna Toyota di Jepang Hadapi Risiko Kebocoran Datailustrasi toyota (unsplash.com/ Christina Telep)
12 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Toyota Motor Corp mengungkapkan, data kendaraan dari 2,15 juta pengguna di Jepang, atau hampir seluruh basis pelanggan yang mendaftar untuk platform layanan cloud sejak 2012, telah terpublish selama satu dekade karena kesalahan manusia. 

Insiden yang juga memengaruhi pelanggan merek mewahnya Lexus itu terjadi ketika produsen mobil itu tengah mendorong konektivitas kendaraan dengan manajemen data berbasis cloud. Langkah ini semula dipandang penting untuk menawarkan pengemudi otonom dan fitur-fitur lain yang didukung kecerdasan buatan lain di masa mendatang.

Masalah dimulai pada November 2013 dan berlangsung hingga pertengahan April, berasal dari kesalahan manusia, lantaran sistem cloud disetel ke publik, bukan privat, kata juru bicara Toyota. Di platform tersebut mencakup sejumlah detail informasi seperti lokasi kendaraan dan nomor identifikasi perangkat kendaraan, meskipun hingga kini tidak ada laporan penggunaan untuk tujuan kejahatan. 

"Ada kekurangan mekanisme pendeteksian aktif, dan kegiatan untuk mendeteksi ada atau tidaknya hal-hal yang menjadi publik," kata juru bicara Toyota dilansir dari Reuters, Jumat (12/5).

Toyota akan memperkenalkan sistem untuk mengaudit pengaturan cloud, membuat sistem untuk terus memantau pengaturan, dan mendidik karyawan secara menyeluruh tentang aturan penanganan data.

Pelanggan yang terkena dampak, termasuk mereka yang mendaftar ke layanan T-Connect yang menyediakan berbagai layanan termasuk bantuan mengemudi dengan suara AI, koneksi otomatis ke pusat panggilan untuk manajemen kendaraan, dan dukungan darurat dalam kasus seperti kecelakaan lalu lintas atau penyakit mendadak. Pengguna lain yang terpengaruh adalah konsumen yang mengguna G-Link, layanan serupa untuk pemilik kendaraan Lexus.

Kebocoran data di Jepang

Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang menerima informasi tentang insiden tersebut. Di sisi lain, Toyota telah menyiapkan beberapa langkah untuk memblokir akses data tersebar luar setelah masalah tersebut ditemukan.

Kebocoran besar data pribadi pernah terjadi di perusahaan di Jepang. Pada Maret lalu, operator seluler NTT DoCoMo mengungkap kemungkinan, terdapat 5,29 juta data pelanggan bocor melalui perusahaan tempat mereka melakukan alih daya (outsourcing). 

Dan insiden yang dihadapi Toyota menambah tantangan yang dihadapi Koji Sato, usai mengambil alih kursi CEO Toyota pada 1 April dari Akio Toyoda, sang cucu pendiri perusahaan.

Sejak dia menjabat, Toyota telah mengakui masalah uji keselamatan di afiliasinya Daihatsu dan menerima proposal pemegang saham dari trio manajer aset Eropa untuk meningkatkan pengungkapan lobi perubahan iklim.

Related Topics