NEWS

100 Hari Jabat Mendag, Zulhas Klaim Berhasil Jalankan Perintah Jokowi

Pasokan kebutuhan pokok diklaim aman dengan harganya stabil.

100 Hari Jabat Mendag, Zulhas Klaim Berhasil Jalankan Perintah JokowiMendag Zulkifli Hasan dan Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto, usai pelantikan di Istana Negara, Rabu (15/6). (dok. Setkab)
26 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengeklaim berhasil melaksanakan mandat Presiden Joko Widodo terutama dalam hal menstabilkan harga komoditas pangan. Sejak memulai kinerjanya pada 15 Juni 2022, dalam 100 hari pasokan barang kebutuhan pokok aman dengan harga yang stabil.

Mandat meningkatkan dan memperluas pasar ekspor juga berhasil dijalankan dengan baik sehingga mencatat surplus kinerja neraca perdagangan. Dalam bidang perdagangan dalam negeri, menteri yang lazim dipanggil Zulhas itu berhasil menjaga stabilitas harga minyak goreng curah yang sebelumnya bergejolak hingga kini menjadi stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter dan tersedia di 34 provinsi.

“Pada saat saya dilantik sebagai Menteri Perdagangan, janji saya kepada Presiden adalah dalam satu bulan akan menurunkan harga dan menyediakan minyak goreng dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Alhamdulillah, dalam waktu dua minggu saya bertugas, harga minyak goreng kemasan sederhana mulai turun sesuai dengan HET yaitu sebesar Rp14 ribu per liter,” kata Zulkifli dalam keterangannya, Minggu (25/9).

Pada 21 September 2022, harga bahan kebutuhan pokok juga mengalami penurunan signifikan dibandingkan 15 Juni 2022. Harga 10 barang kebutuhan pokok yang turun yaitu daging sapi, cabai merah besar, cabai rawit keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng kemasan sederhana, gula pasir, dan minyak goreng curah.

Neraca dagang Indonesia tetap surplus

Dalam bidang perdagangan luar negeri, Zulkifli juga berhasil menjaga kinerja perdagangan Indonesia tetap surplus. Pada Agustus 2022, neraca perdagangan mengalami surplus US$5,76 miliar. Sementara pada Januari–Agustus 2022, surplus mencapai US$34,92 miliar.

Pada periode ini, ekspor nonmigas Indonesia mencapai US$194,60 miliar atau naik 35,42 persen dibanding periode yang sama pada 2021. Ekspor ke negara mitra utama juga terus mengalami peningkatan dibandingkan 2021. Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor terbesar senilai US$39,08 miliar dan berkontribusi 21,27 persen terhadap total ekspor nonmigas. Sementara itu, ekspor ke India mengalami kenaikan tertinggi 93,79 persen secara tahunan.

Kebijakan lain dari Mendag Zulhas

Khusus komoditas kelapa sawit (CPO), Zulkifli menerbitkan kebijakan untuk meningkatkan ekspor sawit dan harga tandan buah segar (TBS) sawit yang sempat terganggu. Kebijakan tersebut di antaranya dengan menghapus sementara pungutan ekspor (PE) menjadi nol dan pengenaan bea keluar yang lebih kecil terhadap CPO, serta beberapa kebijakan penyesuaian lainnya untuk mempercepat ekspor CPO.

Di bidang perlindungan konsumen, Zulkifli menyatakan pentingnya memastikan barang yang beredar aman bagi konsumen. Untuk itu, Kemendag telah mengambil langkah tegas terhadap pelaku usaha yang tidak mematuhi peraturan dan standar yang berlaku melalui kegiatan pengawasan.

Zulkifli menambahkan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan dan mewujudkan distribusi kemakmuran yang berkeadilan, Kemendag memberikan fasilitas akses pasar kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar produknya dapat dijual di toko modern, e-commerce, dan juga ekspor.

Related Topics