NEWS

19 BUMN Masuk Fortune Indonesia 100, Erick Thohir: Alhamdulillah

Empat perusahaan masuk lima besar.

19 BUMN Masuk Fortune Indonesia 100, Erick Thohir: AlhamdulillahMenteri BUMN Erick Thohir berdialog dengan warga di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (12/3/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

by Eko Wahyudi

11 August 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil menduduki peringkat teratas dalam daftar 100 perusahaan terbesar yang dikeluarkan Majalah Fortune Indonesia berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2021.

"Alhamdulillah, transformasi ini dapat berkontribusi lebih bagi negeri," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya, Kamis (11/8).

Bila berkaca dari daftar Fortune Indonesia 100, lima besar didominasi BUMN. Peringkat pertama dihuni Pertamina, nomor dua PLN, lalu BRI dan Telkom Indonesia menempati peringkat keempat dan kelima. Di luar itu, ada Bank Mandiri pada peringkat keenam dan MIND ID yang menduduki posisi kesepuluh

Menurutnya, hal tersebut merupakan pencapaian luar biasa dan bukti nyata dari keberhasilan transformasi di BUMN. Dalam daftar Fortune Indonesia 100, 19 di antara perusahaan tercantum merupakan BUMN.

Selain nama-nama di atas, ada Pupuk Indonesia (13), BNI (14), Semen Indonesia (26), dan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) pada urutan ke-27. Sementara Krakatau Steel beroleh peringkat ke-30, BTN (32), KAI (46), Wijaya Karya (47), PT PP (50), Jasa Marga (60), Kimia Farma (72), Waskita Karya (78), dan Adhi Karya (83).

Pemeringkatan Fortune Indonesia ini memberikan gambaran positif bagi perekonomian Indonesia karena 80 dari 100 perusahaan teratas berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Padahal, pada daftar sama tahun sebelumnya, hanya 30 perusahaan yang berhasil melakukan itu.

"Yang menarik, Fortune menilai pembentukan sejumlah holding BUMN memiliki dampak besar dalam peningkatan pertumbuhan pendapatan bagi BUMN," ujar Erick.

Transformasi BUMN berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni 5,44 persen secara tahunan pada kuartal II-2022. Dengan total aset BUMN yang mencapai sekitar Rp9.000 triliun pada 2021, kontribusi BUMN terhadap PDB mencapai 53 persen.

Serap ribuan tenaga kerja

Kementerian BUMN.Kementerian BUMN. (Shutterstock/Wulandari)

Yang menarik, selain mencatatkan pertumbuhan laba, BUMN tetap menjalankan fungsinya sebagai motor penggerak proyek-proyek yang menyerap tenaga kerja di tengah sikap pesimistis masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.

Selama pandemi, lanjut Erick, BUMN secara telah mampu membuka lapangan kerja dalam sejumlah proyek besar, seperti Proyek peningkatan kilang atau refinery development master plan (RDMP) Balikpapan yang menyerap 19 ribu tenaga kerja, hilirisasi batu bara menjadi DME yang menyerap 10 ribu tenaga kerja,

Kemudia pada smelter tembaga Freeport Gresik yang menyerap hingga 40 ribu tenaga kerja, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang mencatatkan penyerapan hingga 200 ribu tenaga kerja, serta pembangunan KEK Mandalika yang mampu menyerap 4.500 tenaga kerja lokal dengan InJourney sebagai core dari penyelenggaraan event internasional MotoGP

Sementara itu, penyerapan tenaga kerja melalui PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) mencapai 12,7 juta pada 2021 dan akan didorong hingga mencapai 20 juta hingga 2024.