NEWS

Bappebti Siapkan Aturan Bursa Berjangka untuk Ekspor CPO

Pemerintah bakal mewajibkan ekspor CPO lewat bursa.

Bappebti Siapkan Aturan Bursa Berjangka untuk Ekspor CPOPekerja menimbang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Bram Itam, Tanjungjabung Barat, Jambi, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/tom.
22 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementarian Perdagangan (Kemendag) akan mewajibkan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dilakukan melalui bursa berjangka komoditi. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan rencana ini bisa dimulai Juni 2023.

Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menjelaskan, kebijakan ekspor CPO melalui bursa berjangka merupakan terobosan atau inovasi Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan kinerja ekspor CPO dan pendapatan negara melalui pajak ekspor. Hal ini juga sejalan dengan mandat Undang-undang Nomor 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 2011.

“Kebijakan yang diatur adalah ekspor untuk CPO HS 15111000,"  kata Didid dalam keterangannya, Minggu (21/5).

Nantinya kebijakan tersebut dilaksanakan melalui Bursa Berjangka di Indonesia yang ditunjuk oleh Bappebti. Selain Permendag tentang ekspor, pihaknya juga tengah merancang Peraturan Bappebti serta Peraturan dan Tata Tertib (PTT) Bursa Berjangka.

Dengan diterapkannya kebijakan tersebut, diharapkan akan terbentuk harga acuan CPO di bursa secara transparan, akuntabel, dan real time. Dengan begitu, harga acuan itu dapat dipergunakan dalam penentuan Harga Patokan Ekspor (HPE) oleh Kementerian Perdagangan dan Bea Keluar (BK) oleh Kementerian Keuangan.

Memperbaiki harga CPO di pasar

Seiring dengan hal tersebut, eksportir akan dikenakan biaya karena bursa berjangka akan bertanggung jawab apabila terjadi gagal bayar. Namun, Didid memastikan hal tersebut tidak akan membebankan pelaku usaha karena dengan adanya bursa CPO ini. Justru, harga CPO di pasar dinilai akan semakin baik.

"Dengan adanya bursa CPO, kami harus yakin harga yang terbentuk ini akan bagus dan kalau harga bagus maka adanya tambahan cost ini jadi tak masalah," ujar dia.

Harga CPO yang terbentuk dan menjadi acuan tersebut tidak akan serta merta langsung terwujud setelah bursa CPO berjalan, melainkan masih akan memerlukan waktu.

Di sisi hulu, kebijakan ini juga dapat memperbaiki harga tandan buah segar (TBS) petani. Kementerian Perdagangan menargetkan pada Juni 2023 sudah dilakukan peluncuran kebijakan tersebut.

Penurunan ekspor CPO

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi penurunan pada komoditas ekspor unggulan nasional. Pada Januari 2023, ekspor CPO dan turunannya mencapai US$ 1,9 miliar. Nilai tersebut lebih rendah 8,5 persen dibandingkan ekspor Desember 2022 secara bulanan, namun lebih tinggi 6,2 persen dari nilai ekspor Januari 2022 atau year on year.

Penurunan volume ekspor disebabkan beberapa faktor yaitu penurunan harga CPO, lemahnya permintaan dan juga penyerapan domestik yang lebih besar karena program biodiesel.

BPS mencatat rata-rata harga CPO ekspor Indonesia mencapai US$942 per metrik ton (MT) pada Januari 2023. Harga CPO tersebut turun dari level tertinggi tahun ini yang mencapai US$1.065 per MT pada awal tahun ini.

Related Topics