NEWS

DGW Group Pasok Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Untuk 107 Titik

DGW Group dapat pengadaan penyaluran pupuk bersubsidi.

DGW Group Pasok Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Untuk 107 TitikPetani menyiapkan pupuk tanaman tomat yang baru ditanam di Desa Lolu, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (27/10). ANTARA FOTO/Basri Marzuki
26 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - DGW Group, perusahaan dalam bidang pertanian dengan segmen usaha pestisida, pupuk, benih, alat-alat pertanian dan distribusi, menjadi salah satu produsen pupuk nasional yang ditunjuk pemerintah melalui Direktorat Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian untuk melaksanakan pengadaan pupuk subsidi bawang merah ke 107 titik lokasi di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

Corporate Communication Specialist DGW Group, Rendi Julias. mengatakan perusahaan tersebut telah melakukan tender dan kesepakatan harga pada paket fasilitas bantuan sarana produksi bawang merah tahap II yang ditetapkan pada 3 Maret 2023 melalui sistem e-purchasing.

“Dalam penandatanganan pengadaan tersebut, DGW Group mendapatkan alokasi penyediaan pupuk NPK bawang merah sebesar 544,9 ton,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (26/4).

Selain dengan Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian, perusahaan itu juga memperoleh kontrak pemesanan penyediaan 8,5 ton pupuk NPK ke Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Dengan demikian DGW Group turut memasok kebutuhan pasokan pupuk NPK untuk musim tanam awal 2023 yang dimulai pada Maret lalu.

Alokasi pupuk bersubsidi

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, pada 2023 pemerintah sempat mengalokasikan 9.013.706 ton pupuk bersubsidi yang terdiri dari 5.570.330 ton pupuk urea sebesar, 3.232.373 ton NPK, dan 211.003 ton NPK formula khusus. Pada pelaksanaannya, kebutuhan pupuk subisidi yang diinput dan disahkan melalui aplikasi eAlokasi adalah 4,6 juta ton pupuk urea, 3,1 juta ton NPK, dan 114.033 NPK formula khusus.

Rendi mengatakan ketersediaan pupuk bagi sektor pertanian nasional berperan vital dalam menjaga produktivitas pertanian serta ketahanan pangan nasional.

Presiden Joko Widodo menyoroti ketersediaan pupuk nasional dengan mengatakan bahwa kebutuhannya saat ini 13 juta ton, sedangkan kapasitas produksi industri pupuk dalam negeri baru mencapai 3,5 juta ton. Sisanya dipenuhi melalui impor.

Meningkatkan kapasitas produksi pupuk

Tingginya kebutuhan pupuk mendorong DGW Group untuk dapat meningkatkan kapasitas produksinya agar dapat memenuhi kebutuhan pasar pupuk nasional baik subsidi maupun non-subsidi.

Saat ini, Fertlizer Inti Teknologi (FIT) anak usaha DGW Group pada segmen pupuk memiliki kapasitas produksi 240.000 ton per tahun dengan rata-rata pertumbuhan kinerja penjualan tiga tahun terakhir mencapai 30 persen.

Menjawab kebutuhan pasar, perusahaan itu tengah berencana untuk menerapkan beberapa strategi, di antaranya peningkatan kapasitas produksi dan distribusi pupuk dengan penambahan jumlah pabrik untuk mendukung produksi yang saat ini dilakukan Pabrik FIT di Gresik.

Perusahaan tersebut tahun ini mulai menyiapkan penambahan 10 depo yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk memungkinkan pendistribusian yang lebih efektif. 

Related Topics