Pemerintah Impor Jagung 250.000 Ton Buat Tekan Harga Pakan Ternak
Harga jagung di tingkat peternak telah jauh dari HAP.
Jakarta, FORTUNE – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan impor jagung guna menekan harga jagung pakan ternak.
Hal itu diungkapkan usai rapat terbatas (ratas) tentang stabilitas harga komoditas pangan di Istana Merdeka yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (9/10).
“Jagung memang berangsur-angsur harga di tempat peternak naik. Oleh karena itu, [volumenya] ditambah karena kita impor jagung untuk industri, ditambah sebanyak 250.000 ton tadi,” kata Zulkifli dalam keterangan pers yang dikutip Selasa (10/10).
Zulkifli menekankan jagung impor tersebut hanya diperuntukkan untuk pakan ternak dan bukan untuk konsumsi.
Harga rata-rata jagung pakan pada tingkat peternak per 9 Oktober 2023 berdasarkan Panel Harga Badan Pangan secara nasional mencapai Rp7.230 per kilogram. Kenaikannya mencapai 4,03 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Padahal, merujuk Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No.5/2022, pemerintah menetapkan Harga Acuan Pembelian jagung pakan pada tingkat peternak mencapai Rp5.000 per kilogram.
Akan ada dua kloter yang masuk ke Indonesia
Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, yang ikut juga dalam rapat terbatas tersebut, mengatakan pemerintah bakal mengimpor jagung dalam dua kloter yang masing-masing mencapai 250.000 ton.
Impor kloter pertama harus datang ke Tanah Air dalam waktu sebulan ke depan, menyesuaikan termin sebelum panen di dalam negeri.
"Ini untuk menjaga produksi dari petani agar harganya jangan sampai jatuh," kata Arief.
Pemerintah juga telah menyiapkan calon pembeli yang akan menyerap jagung impor itu. Langkah tersebut diambil demi mencegah kejadian jagung impor yang tidak terserap oleh industri pakan ternak karena pasokannya telah terpenuhi.
"Jangan sampai seperti dulu. Bulog impor tapi peternaknya sudah beli. Jadi, harus ada standby buyer," ujar Arief.
Amankan cadangan beras
Terkait ketersediaan beras, Zulkifli mengatakan saat ini Indonesia memiliki stok cukup. Namun, dia mengakui meski harganya tidak naik, tapi sejumlah daerah belum merasakan penurunan.
“Memang yang dekat-dekat, seperti Jakarta dan Jawa Barat, sebagian [harganya] sudah turun, tapi yang jauh-jauh belum turun, tapi tidak naik lagi,” ujarnya.
Dia menambahkan untuk mengantisipasi dampak El Nino, pemerintah tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara untuk pengadaan beras jika diperlukan.
“Tadi diputuskan, kalau diperlukan ada kita bisa beli lagi beras itu walaupun nanti belum tentu dibawa kemari,” kata dia.