NEWS

PLN Siap Pasok Listrik Bersih ke Pabrik Produsen Mobil Listrik

PLN juga berencana menambah pembangkit listrik EBT.

PLN Siap Pasok Listrik Bersih ke Pabrik Produsen Mobil ListrikDirektur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat menungunjungi mobil listrik di IIMS JIEXpo, Jakarta, Jumat (1/4).
05 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT PLN (Persero) siap memasok listrik hijau bagi produsen kendaraan listrik (electric vehicle /EV) yang membangun pabrik di Indonesia. Saat ini, perusahaan tersebut telah memiliki pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dengan kapasitas terpasang 9 gigawatt (GW) dan bakal meningkat hingga 29 GW pada 2030.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan daya terpasang tersebut mampu memenuhi kebutuhan listrik industri hijau. Hal ini juga selaras dengan rencana pemerintah dalam mengembangkan Kawasan Industri Hijau di sejumlah wilayah di Tanah Air.

"Saat ini semua industri bergerak pada energi berbasis ramah lingkungan. Melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau yang dicanangkan pada tahun 2021, PLN siap mendukung industri di Kawasan Industri Hijau melalui pembangkit EBT," ujar Darmawan dalam keterangannya, Senin (4/4).

Tahun ini PLN bakal menambah kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 228 MW. Pembangkit ramah lingkungan tersebut terdiri dari PLTP sebesar 45 MW, PLTA dan PLTM 178 MW, serta pembangkit listrik tenaga bioenergi 5 MW. 

PLN fasilitasi REC

Selain dari sisi pasokan, PLN juga membuka peluang kerja sama dalam carbon trading melalui Renewable Energy Certificate (REC) dalam mendukung pengembangan industri hijau di Indonesia. "REC menjadi instrumen paling penting dalam menurunkan emisi," ujar Darmawan.

Melalui REC, PLN mengkerjasamakan pemenuhan tenaga listrik dari pembangkit berbasis EBT. Ia menjelaskan, kontrak pembelian REC dengan durasi kerja sama 1-5 tahun ini juga bakal memberi dampak positif bagi industri.

"Pelanggan memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur," katanya.

EBT turunkan emisi karbon

Tidak hanya itu, industri juga membuktikan eksistensinya dalam berkontribusi mengurangi emisi karbon dengan menggunakan energi yang berasal dari pembangkit EBT di Indonesia.

Kontrak pembelian REC juga memberikan dampak bagi pemerintah yang tengah mendorong transisi energi menuju karbon netral 2060. Diharapkan, masifnya kontrak pembelian REC dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi.

"Kami sangat terbuka bagi perusahaan-perusahaan lain yang ingin berkontribusi dalam penggunaan energi hijau dengan memanfaatkan REC ini," ujarnya.

Related Topics