NEWS

Temuan InJourney, Warga Indonesia Ternyata Kurang Piknik

Masyarakat Malaysia jauh lebih suka pelesiran.

Temuan InJourney, Warga Indonesia Ternyata Kurang PiknikDestinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba. (Commons.wikimedia)
by
12 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur SDM dan Digital PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), Rosadi Harman, mengatakan masyarakat Indonesia masuk ke dalam kategori orang-orang kurang piknik karena rata-rata hanya berlibur 2,6 kali dalam setahun.

"Ini berbanding jauh dengan masyarakat dunia lainnya," ujarnya di Kementerian BUMN, Senin (12/12).

Data tersebut berasal dari World Tourism Organization (UN-WTO) dan Statista yang dirilis pada 2019.

Rosadi menjelaskan jumlah perjalanan wisatawan domestik pada 2019 kalah jauh dibandingkan negara lain seperti Malaysia 10,3 kali, Thailand 3,6 kali, Jepang 4,7 kali, dan Cina, 5,7 kali.

Bahkan, Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga, yaitu Malaysia, yang warganya piknik 10,3 kali dalam setahun. 

Dorong potensi yang ada

Ia mengatakan hasil simulasi yang dilakukan itu menunjukkan terdapat potensi peningkatan hingga lima kali lipat pada 2023

Jika masyarakat berwisata di negeri sendiri, menurut InJourney, dampaknya akan sangat luas pada pertumbuhan ekonomi di daerah wisata. Kondisi tersebut ujungnya akan berpengaruh pada terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Akan mendorong dampak ekonomi langsung di kisaran Rp3281,7 triliun, atau setara 18,4 persen dari PDB nominal, yang jauh lebih besar dibandingkan tahun 2019," ujarnya.

Dorong wisata di dalam negeri

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengeluarkan program 100 Paket Wisata Nusantara. Menteri Parekraf, Sandiaga Uno, menjelaskan pemerintah di 34 provinsi memberikan tiga rekomendasi paket wisata terbaiknya. 

“Saya ingin gunakan kesempatan ini agar menambah pergerakan wisatawan Nusantara dengan target 1,2 hingga 1,4 miliar pergerakan perjalanan wisata Nusantara,” ujar Sandiaga dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (5/12). 

Sandiaga berujar pihaknya telah melakukan simulasi pergerakan wisatawan Nusantara, dan hasilnya hampir 80 persen wisatawan berpusat di Jawa, terutama Jawa bagian tengah. 

Di sisi lain, Sandiaga mengatakan program ini akan menggerakkan perekonomian lokal. Dia pun meyakini paket wisata tersebut akan mendukung pemulihan ekonomi, terutama di sektor pariwisata. Dia berharap paket wisata ini membuat para wisatawan domestik memilih melancong di dalam negeri ketimbang luar negeri.

Related Topics