Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Kepadatan di jalan tol menuju Puncak Bogor menjelang libur akhir tahun 2024, 21/12. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Jakarta, FORTUNE – Ekonom Indonesia, Masyita Crystallin, mengungkapkan bahwa aktivitas pariwisata pada momentum liburan akhir tahun bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat hingga US$12,69 miliar atau sekitar Rp206,12 triliun (kurs Rp16.243,07/US$).

Hal ini, menurutnya, mencerminkan dampak signifikan sektor pariwisata bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Kemampuan sektor pariwisata memadukan berbagai jenis sektor dalam satu kesatuan produk jasa menjadikan sektor ini sangat cocok untuk didorong lebih jauh, terutama selama musim liburan, demi memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (26/12).

Peningkatan investasi di sektor pariwisata yang terintegrasi dengan pengembangan produk lokal, menurutnya mampu memberikan dampak besar bagi perekonomian. Hasil simulasi menggunakan data input-output menunjukkan adanya potensi penciptaan jutaan lapangan kerja, khususnya di sektor pertanian, manufaktur, dan jasa.

"Sebagai gambaran, setiap stimulus sebesar Rp1 triliun pada sektor-sektor tersebut dapat menghasilkan 200 hingga 300 ribu lapangan pekerjaan," katanya.

Belum optimal

Masyita menilai bahwa modal besar yang dimiliki Indonesia dalam hal geografis, biodiversitas, sosial, maupun budaya, tampaknya belum dimanfaatkan secara optimal. "Jika dikelola dengan strategi yang tepat, pariwisata tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi, tetapi juga sarana menciptakan kesejahteraan masyarakat secara luas, sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan di kancah global,” ujarnya.

Laporan Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2024 dari World Economic Forum, menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-22 dari 119 negara. Angka ini masih berada di bawah negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) di peringkat pertama, Jepang di peringkat ketiga, atau Cina di peringkat kedelapan.

Tantangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di