Jakarta, FORTUNE - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Teguh Dartanto mengatakan kebijakan bantuan sosial (bansos) yang ada pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memang menjadi kewajiban negara terhadap rakyatnya.
Bahkan, dia menyarankan pemerintah untuk menambah alokasi anggaran bansos, dengan catatan ada strategi distribusi dan pengentasan kemiskinan yang lebih terstruktur.
“[Bansos] tetap diperlukan karena itu bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat kelompok bawah,” kata Teguh dalam pernyatannya yang dikutip Jumat (21/12).
Dia mengatakan pemberian bansos bukan kebijakan yang identik dengan negara berkembang. Justru banyak negara maju, seperti Jepang dan Amerika Serikat, menjadikan bansos sebagai strategi perlindungan sosial—dengan sistem yang lebih komprehensif.
Apabila kebijakan pemberian bansos itu ditiadakan, nasib rakyat akan kian terombang-ambing. Sebab bansos merupakan salah satu jaring pengaman sosial bagi masyarakat.
“Perdebatannya bukan pada dibutuhkan atau tidak, tapi perlu ada perbaikan dari sisi penerimaan dan strateginya harus lebih clear,” ujarnya.