Jakarta, FORTUNE – Catatan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mencatat dalam lima tahun terakhir menunjukkan kinerja ekspor industri furnitur Indonesia terus meningkat hingga 77,9 persen. Nilai ekspor furnitur pada 2021 mencapai US$2,8 miliar atau naik sebesar 33 persen dibandingkan 2020. Sedangkan pada 2022, ekspor industri furnitur kayu dan rotan terpantau cukup stabil di angka US$2,9 miliar.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor industri furnitur US$5 miliar pada 2024. Untuk perbandingan, nilai ekspor mebel pada 2021 mencapai US$2,8 miliar atau lebih tinggi 33 persen ketimbang 2020, sedangkan pada 2022 mencapai US$2,9 miliar.
“Saingannya kuat, seperti Cina dan Vietnam,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangannya, Kamis (9/3).
Menurutnya, pada Desember 2022 Indonesia membukukan utilisasi industri furnitur 74,16 persen. Untuk potensi pasar, industri furnitur memiliki nilai sekitar US$500 miliar.
Secara global, Cina menempati urusan teratas dalam hal nilai ekspor furnitur dunia dengan pangsa pasar 32,86 persen, lalu diikuti langsung oleh Vietnam dengan 8,4 persen, menurut data Kementerian Perindustrian.