Jakarta, FORTUNE - Revolusi otomasi di Cina memasuki fase baru dengan pengoperasian massal robot humanoid Walker S1 di lini produksi kendaraan listrik Zeekr—anak perusahaan Geely—di Zhejiang. Robot dua kaki buatan UBTech ini telah melewati pelatihan multi-tugas dan kini bekerja di pabrik berbasis 5G.
Didukung teknologi AI DeepSeek-R1, Walker S1 mampu merencanakan, memahami konteks, dan mengambil keputusan secara mandiri. UBTech menyatakan dalam keterangannya bahwa, “Walker S1 memanfaatkan penalaran mirip manusia untuk menjadwalkan dan mengoordinasikan tugas secara otonom dalam lingkungan yang dinamis.” Hal ini didukung sistem AI terintegrasi BrainNet, yang menggabungkan kecerdasan cloud dan lokal, membentuk koordinasi kecerdasan kelompok.
Di pabrik Zeekr, robot ini menangani perakitan, inspeksi, dan pemindahan material sensitif, menggunakan teknologi seperti semantic VSLAM dan pembelajaran penguatan untuk navigasi dan evaluasi kualitas. Fleksibilitasnya memungkinkan manipulasi objek besar atau lentur dengan presisi tinggi.
UBTech juga mengadopsi pendekatan Retrieval-Augmented Generation (RAG) untuk memperluas pengetahuan dan kemampuan tugas Walker S1. Kesuksesan ini mendorong produksi massal: UBTech menargetkan 500–1.000 unit Walker S1 dirakit sebelum akhir tahun untuk sektor manufaktur dan perhotelan.
Salah satu klien awal adalah Dongfeng Liuqi Motor, yang telah memesan 20 unit. “Kami kini memasuki fase baru pengembangan, dengan lebih dari 500 unit dalam pipeline sebagai pesanan potensial,” kata Zhou Jian, pendiri UBTech, mengutip Interesting Engineering, pada Senin (5/5). Uji coba juga berlangsung di pabrik Geely, BYD, Foxconn, dan SF Express.
UBTech turut menjalin kerja sama dengan Midea Group, sejalan dengan kampanye pemerintah Cina dalam mendorong otomatisasi cerdas sebagai bagian dari transformasi industri nasional.