Jakarta, FORTUNE – Pada masa terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2024 dipatok 2,29 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Target defisit APBN tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan asumsi 2023 yang sebesar 2,84 persen. Hal ini membuktikan pemerintah memegang janji untuk membawa defisit APBN di bawah 3 persen PDB setelah pandemi Covid-19 usai, sesuai dengan mandat yang tertuang dalam Undang-Undang No.2/2020.
“Defisit anggaran sebesar 2,29 persen PDB atau sebesar Rp522,8 triliun,” kata Jokowi pada Pidato Kenegaraan dalam rangka Penyampaian Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan, Rabu (16/8).
Sejalan dengan itu, keseimbangan primer diperkirakan negatif Rp25,5 triliun, tetapi tetap didorong sehingga dapat bergerak menuju positif.